Alex telah sampai di gerbang kampusnya, Begitu pula dengan Dinda yang berjalan menuju mobil milik Alex. Alex langsung membukakan pintu mobilnya dan menyuruh Dinda untuk langsung masuk ke dalam mobil.
" Udah selesai ? " Tanya Alex
" Udah kok! yuk jalan! " Ucap Dinda
Saat hendak ingin pergi dari kampus, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk-ngetuk jendela mobil Alex.
" Din! Ini buku lu ketinggalan! " Ucap Laki-laki tersebut seraya memberikan buku tersebut.
" Ouh iya, Thanks ya Adit! " Ucap Dinda berterimakasih kepada temannya tersebut.
" Santai aja sama gua din! " Ucap Pria tersebut yang bernama Adit seraya tersenyum.
" Ekhem! Kalian masih mau ngobrol dulu?? atau bagaimana ? " Ucap Alex yang merasa risih
" Eh! yaudah gua jalan dulu ya dit! Sekali lagi makasih yaa! bye " Ucap Dinda berpamitan
" Iya hati-hati Dindut hahaha " Ucap Adit
" Ish! sialan lo! ngatain gua gendut! " Ucap Dinda
Lalu Alex melajukan mobilnya pergi dari kampus menuju ke Tanggerang.
Saat diperjalanan Alex bertanya kepada dinda tentang Adit itu.
" Itu tadi gebetan lu ya? " Tanya Alex
" Ha? yang mana? Adit? " Tanya balik Dinda
" Hmm " jawab Alex
" Kalau iya kenapa? kalau bukan kenapa? " Tanya Dinda
" Kalau jawaban lu begitu berarti bukan pacar lu " Ucap Alex dengan santai
" Tau darimana kalau dia bukan cowok gua? " Ucap Dinda
" Lu jawabnya ragu-ragu gitu " Ucap Alex
" Gua udah ada orang yang gua suka! Tapi sayang banget dia gak peka sama perasaan gua " Jelas Dinda
" Yang sabar ya! " Ucap Alex
" Iya makasih lex! " Ucap Dinda
" Ngomong-ngomong selamat ulang tahun! maaf gua baru tau kalau hari ini ulang tahun lu! gua barusan liat di Instastory Instagram lu! Din! " Ucap Alex
" Makasih! iya gapapa kok! " Ucap Dinda tersenyum malu.
" Sebagai kadonya, Tutup mata lu sebentar boleh? " Tanya Alex
" Boleh! " Ucap Dinda
" Sekarang lu tutup mata! jangan mengintip ya! " Ucap Alex
lalu Dinda menuruti perintah dari Alex, Alex pun memarkir kan mobilnya dipinggir jalan untuk sebentar.
" Masih lama Lex ? " Tanya Dinda
" Udah! sekarang buka mata kamu " Ucap Alex
Dinda yang sangat penasaran tiba-tiba menjadi bingung, sebab Alex menyuruhnya untuk menutup mata akan tetapi ia sendiri tidak memberikan sesuatu kepada Dinda.
" Apa? Mau menipu gua? Makasih loh! tapi beneran, gua jadi bete banget sama lu! Lu nyuruh gua tutup mat " Ucap Dinda yang terpotong oleh Alex.
" Sst! dengerin dulu, ia gua emang enggak ngasih apa-apa ke lu. Tapi gua boleh gak ngasih perasaan gua ke lu? Selama ini gua tau, lu suka sama gua tapi gua pura-pura enggak peka sama lu din! Gua takut bukan yang terbaik buat lu! " Ucap Alex yang menatap dinda dengan serius.
" Tunggu! maksudnya apaan sih!? lu enggak bercanda kan!? " Tanya Dinda yang terkejut.
" Pfft..hahaha ya.. bercanda lah! lu serius banget sih! emangnya lu beneran suka sama gua!? hahaha " Ucap Alex seraya tertawa
Dinda yang kaget dengan perkataan Alex barusan, lantas ia tiba-tiba menangis dengan keras dan memaki-maki Alex seraya Memukulnya.
" Bangsat! Jahat banget lu! hiks... Lu tau enggak? Bercandaan lu itu enggak lucu tai! Hiks.. Gua suka sama lu lex! Kalau iya kenapa! Bangsat! " Ucap Dinda dengan marah seraya hendak turun dari mobil.
Saat Dinda hendak turun dari mobil, Alex menahan tangan dinda. Dan menenangkan Hati pikiran dinda.
" Sst! tenang Din! " Ucap Alex dengan lembut
" Ya! lu pikir lah! pakai otak! " Ucap Dinda yang masih menangis.
Tiba-tiba Alex memeluk Dinda dengan erat,seraya menghapus air matanya. kemudian ia melanjutkan perkataannya tersebut kepada Dinda.
" Kali ini gua serius! Gua emang sayang dan Suka sama lu din! Maaf kalau yang barusan bikin lu marah, gua enggak tau kalau lu bisa marah! Gua kira juga, lu enggak ada perasaan ke gua! Gua takut, takut di tolak sama lu din! Karena ini kali pertamanya gua menyatakan perasaan ke orang yang gua suka! Dinda, Lu mau enggak jadi pacar gua? " Ucap Alex
" I..iya Gua mau hiks.. Tapi ini bukan prank lagi kan? Gua gak mau kalau diprank! " Ucap Dinda
" Enggak dinda! " Ucap Alex tersenyum seraya mencium tangan dinda
Dinda yang sudah tenang lantas merasa bahagia karena ia telah menjadi kekasih Alex. Setelah kejadian itu, Alex melajukan mobilnya kembali. Di pertengahan jalan, Tiba-tiba teman Dinda menelpon.
" Halo Res? Ini gua dikit lagi sampai di perumahan lu! " Ucap Dinda
" Oalah, tapi lu enggak ke sasar kan? " Tanya Teman Dinda lewat telepon.
" Eungh, Gua lupa hehehe " Ucap Dinda seraya terkekeh.
Melihat Dinda seperti itu, lantas Alex meminta Dinda untuk memberikan ponselnya kepada dirinya.
" Sini biar aku yang ngomong " Ucap Alex
" nih! " Ucap Dinda seraya memberikan ponselnya.
" Halo? Ini rumah lu disebelah mana ya? Gua tadi udah ngelewatin 2 gang dari depan nih! terus kemana? " Kata Alex
" Eh? eum, itu lu lurus aja lewatin 3 gang lagi lalu lu belok ke kanan kemudian nanti ada pertigaan lu belok kanan dan sampai, rumah gua temboknya ungu pagar hitam ya! " Kata temannya Dinda
" Oke, yaudah thanks " Ucap Alex
Lalu sambungan telepon tersebut mati, dan Alex segera pergi dengan arahan yang diberikan tadi. Dinda yang masih belum terbiasa dengan sikap lembut Alex pun menjadi malu sehingga membuat pipinya merah merona.
" Ay! Tadi temen kamu siapa namanya? " Tanya Alex tanpa melihat ke arah Dinda.
" Namanya Resti " Ucap Dinda
" Loh! Kok? Wajah kamu merah sih? kamu demam? " Ucap Alex seraya menempelkan telapak tangannya ke kening Dinda.
" Eh..eh? Enggak kok! a..aku malu aja sama kamu hehehe ka.. kamu ternyata orangnya bisa lembut hehehe " Ucap Dinda
" Hahaha ada yang salah tingkah nih!? Cie.. Melting nih ceritanya sama aku? " Ucap Alex
" Ish! udah dong! jangan jahil " Ucap Dinda
Setelah bercanda kecil, akhirnya mereka menemukan rumah milik temannya Dinda.
" Din! gimana? tadi kalian mutar-mutar enggak? cari jalan ke rumah gua hahaha, gampang kan carinya? " Tanya Resti
" Gampang kok Res hehehe " Ucap Dinda terkekeh
" Yaudah yuk masuk dulu! " Ucap Resti
Dinda dan Alex dipersilahkan duduk di ruang tamu, saat mereka sedang menunggu kedatangan Resti. Resti membawakan minuman untuk Dinda dan Alex.
" Nih! diminum dulu, kasihan jauh-jauh ke sin. tadi di jalan macet enggak? " Tanya Resti
" Lancar kok, iya kan lex? " Tanya Dinda
" Iyalah! kan lewat jalan pintas terus kalau sama aku! " Ucap Alex
" Eh, iya ini siapa Din? Kok enggak ngenalin ke gua sih! ekhem! " Ucap Resti menggoda Dinda
Dinda yang malu-malu pun mengenalkan Alex kepada Resti begitu pula sebaliknya.
" Ini co..cowok gua Res, namanya Alex hehehe " Ucap Dinda
" Kalau Dinda malu-malu berarti kalian baru pacaran ya!? " Ucap Resti
" Iya, baru aja gua nembak dinda dijalan tadi hahaha " Ucap Alex seraya tertawa
" Wah! Selamat ya kalian akhirnya jadi pasangan, semoga langgeng! " Ucap Resti
Saat asik mengobrol tiba-tiba ada suara anak perempuan dan laki-laki yang berteriak memanggil ibunya seraya menghampiri Alex dan Dinda di ruang tamu.
" Bunda!! Abang nakal! " Teriak Anak perempuan tersebut seraya mengadu
" Dede yang jahilin abang duluan!" Ucap Anak laki-laki tersebut
" Eh!? udah nikah? " Tanya Alex
" Hahaha iya udah, Gua baru kuliah gara-gara dulu fokus kerja terus nikah " Jelas Resti
" Oalah gitu! " Ucap Alex
" Tante Dinda!! " Ucap Anak Laki-laki tersebut menghampiri Dinda
" Kevin!! Coba tebak tante bawa apa! " Ucap Dinda
" Bawa permen ke sukaan aku! " Ucap anak laki-laki tersebut yang bernama Kevin.
" Yeay! kevin benar! Nih buat kevin sama dede, bagi dua ya bang! " Ucap Dinda
" Makasih Tante " Ucap kevin tersenyum
" Salim dulu sana sama om Alex, masa salimnya sama tante Dinda doang " Ucap Resti menyuruh anaknya.
" Halo Om! Om pasti temannya tante sama bunda kan? " Tanya kevin
" betul hahaha, kamu sekarang umurnya berapa? " Tanya Alex
" Aku 6 tahun kalau dede 5 tahun, om kok baru main ke rumah!? " Tanya kevin
" Om jangan mau main sama abang, Abang nakal " Ucap Anak perempuan tersebut.
" engga om! aku enggak nakal, dede Qila yang nakal om! " Ucap Kevin
" Bunda!! abang bohong! " Ucap Qila
" Hahaha lucu banget sih anak-anak lu " Ucap Alex seraya tertawa.
" pusing kadang berantem kadang kompak " Ucap Resti
" Kalau suami lu kerja, lu juga kuliah sambil kerja. anak-anak di titip kemana? " Tanya Alex
" Sama nenek dan kakeknya, dari sini deket rumahnya cuma beda gang doang! " Ucap Resti
" Eum, Res portofolio gua mana? udah sore nih! kasian adiknya dia nanti takut sendiri di rumahnya, sekalian gua mau cabut! " Ucap Dinda
" Sebentar! " Ucap Resti
Saat Resti pergi, Qila dan Kevin bertanya kepada Dinda.
" Tante mau pulang sekarang? " Tanya Kevin
" Iya, udah sore soalnya. kapan-kapan tante ke sini lagi ya! " Jelas Dinda
" Om, juga pulang sama tante? " Tanya Qila
" Iya, nanti kalau om enggak pulang. Tante Dinda pulang pakai apa? " Ucap Alex
" Yah, yaudah deh! tapi kalian janji ya main lagi ke rumah! " Ucap Kevin
" Iya insyaallah! " Ucap Dinda seraya tersenyum
" Nih! " Ucap Resti yang telah kembali sambil membawa portofolio milik Dinda.
" Makasih! yaudah kita pamit dulu ya! bye Kevil dan Qila " Ucap Dinda
" Pamit dulu ya Res! " Ucap Alex
Lalu akhirnya mereka menancapkan gasnya dan pergi dari rumah Resti.
Saat di perjalanan tiba-tiba Alex berbicara kepada Dinda.
" Lucu-lucu ya anaknya tadi " Ucap Alex
" Iya hehehe, oiya lex dari tadi tas aku getar terus masa! " Ucap Dinda
" HP aku kali, coba lihat aja! ada yang nelpon tuh! " Ucap Alex
" Lah! kamu masukin HP punyamu ke tas aku!? sejak kapan? " Tanya Dinda
" Tadi pas kamu ngeluarin permen buat kevin hehehe " Ucap Alex
" Oalah, yaudah aku cek dulu ya! " Ucap Dinda
" Hooh! " Ucap Alex
" Eh? Adik kamu, nelpon! " Ucap Dinda
" dijawab aja! " Ucap Alex
" Halo! " Ucap Dinda
" eh!? bang Alex kemana? " Tanya Thalia di telpon.
" Lagi nyetir mobil dek! kenapa emangnya dek? " Ucap Dinda
" Tolong bilangin ke Alex, kunci Rumah dimana? " Ucap Thalia
" Bilang ada di rak sepatu kedua. " Ucap Alex menyuruh Dinda.
" Katanya ada di rak sepatu kedua dek " Ucap Dinda.
" Oalah gitu, okeh deh! gua dari tadi nelpon dia susah banget! Udah 10 menit gua duduk di teras rumah! yaudah makasih ya kak " Ucap Thalia
" Iya sama-sama dek! " Ucap Dinda
" Hahaha gua lupa ngasih tau ke thalia, kunci rumah ada di rak sepatu " Ucap Alex Tertawa
" Jahat banget sama adiknya juga! kasihan dia nunggu di luar rumah " Ucap Dinda
" Namanya juga lupa Din hahaha " Ucap Alex
Lalu akhirnya mereka menikmati perjalanan pulang seraya memainkan musik di mobil.