Download App
95% Random Gacha System / Chapter 16: Prologue 2《Atlas》

Chapter 16: Prologue 2《Atlas》

"Ahh... Ini sangat enak." Kai berkata di dalam bak mandi berisi dengan air hangat.

Untuk pertama kalinya, Kai setelah keluar dari perut Hydra untuk mandi dengan air hangat.

"Sudah enam bulan sejak saat itu ya..." Ucapnya mengingat apa saja yang terjadi dalam enam bulan ini. Mulai dari keluar dari perut Hydra sampai menjadi murid di Akademi.

"Ha..."

Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi, dengan menggunakan handuk. Ketika dia keluar, dia melihat seseorang di sana, yang dia asumsikan sebagai teman sekamarnya.

Teman sekamarnya juga menyadari bahwa ada yang keluar dari dalam kamar mandi dan bertanya, "Apa kau yang menjadi teman sekamarku?"

"Hn. Begitulah." Jawab Kai singkat. Dia kemudian menuju ke lacinya dan mengambil kaos biru dan celana hitam.

Selesai berpakaian, Kai menoleh ke arah penghuni lain dari kamar dengan seksama.

'Rambut biru, cek. Mata biru keunguan, cek.' Kai kemudian mendekati Jonathan yang merasa tidak nyaman karena sudah Kai melihat ke arahnya dengan intens.

"O-oi a-apa yang akan kau lakukan?" Jonathan bertanya sambil mundur ke belakang sedikit demi sedikit.

Kai mengabaikannya dan dengan cepat menarik kemeja yang ia pakai untuk melihat bahu bagian belakangnya. 'Tanda lahir berbentuk bintang, cek.'

"Nama panggilan?" Tanya Kai.

"Eh?" Jonathan bertanya kebingungan tidak mengerti apa yang sebenarnya orang ini inginkan.

"Aku bertanya tentang nama panggilanmu." Ucap Kai memperjelas apa yang ia tanyakan.

"Oh... Ka-kalau begitu, perkenalkan namaku Jonathan Joestar, biasa dipanggil Jojo." Jawab Jonathan dengan antusias.

'Jojo, cek. Hah... Aku seratus persen yakin sekarang.' Pikirnya kemudian berbalik berjalan kembali ke ranjangnya sambil berkata, "Kai Gawain, salam kenal."

Sesampainya di atas ranjang Kai menutup matanya bersiap untuk tidur karena besok adalah hari pertama Akademi dimulai.

Tapi sebelum itu, dia berkata, 'Sistem gunakan tiket Gacha unique terakhir ku.' di dalam hatinya.

[Mendapatkan skill normal |Sharingan|]

[Sharingan : Memberikan host daya lihat yang sangat kuat, kemampuan dalam membuat ilusi meningkat, dan mendapatkan Photograpic Memory.]

'Tidak buruk.' Pikirnya. Seketika matanya terasa panas seperti terbakar meskipun baginya hanya terasa sedikit hangat.

Tak lama kemudian, rasa panas itu memudar dan Kai dapat melihat efek langsung dari mendapatkan Sharingan. Jarak penglihatan bertambah, dan menjadi lebih detail dari yang sebelumnya.

Meskipun semenjak dia mendapatkan bloodline Valefor dia sudah dapat melihat dengan jelas debu yang berterbangan, sekarang dia bisa melihat debu itu menjadi lebih lambat dari yang sebelumnya.

Segera menonaktifkan Sharingannya, dia menutup matanya untuk kemudian tidur bahkan sebelum semenit berlalu.

Keesokan harinya, sebelum matahari terbit, Kai sudah bangun dan bahkan sudah selesai mandi sejak tadi.

'04:54, upacara pembukaan untuk murid baru akan dimulai jam 7 dan setelah itu masuk ke kelas masing-masing. Jam 10 untuk istirahat selama setengah jam, lalu pulang pas tengah hari.'

Pikir Kai sambil melihat jam di dinding dan jadwal kegiatan pada hari ini yang diberikan oleh staf Akademi.

"Aku masih punya satu jam lebih sebelum upacara pembukaan dilaksanakan." Ucapnya kemudian keluar dari kamarnya untuk berlari joging berkeliling sekitar Asrama.

'Huh... ada yang mengikutiku.' Pikirnya merasakan adanya hawa keberadaan beberapa meter darinya bersembunyi di balik pohon.

Seperti merasakan bahwa dirinya sudah ketahuan, hawa keberadaan itu kemudian tiba-tiba menghilang bagaikan tidak pernah ada sebelumnya.

'Dia pergi. Orang aneh.' Pikirnya kemudian melanjutkan jogingnya sampai pukul 6:10 sebelum kembali ke Asrama.

Sementara itu, di dalam sebuah kantor terlihat dua orang pria sedang duduk bersantai di sofa dengan teh dan roti di meja.

Lalu sebuah cahaya muncul di hadapan mereka yang kemudian membentuk seorang pria dengan pakaian serba hitam dan muka yang tertutup oleh topeng hanya memperlihatkan mata biru yang bersinar terang.

"Hm... Sepertinya kau sudah gagal." Ucap salah satu pria tampan yang duduk di sofa yang memiliki rambut pirang pendek dengan mata hijau dan telinga runcing menandakan bahwa dia adalah seorang elf.

"Dia tidak sesederhana yang kalian pikirkan." Ucap pria bertopeng itu dengan pedas.

"Apa maksudmu?" Tanya pria yang lainnya yang memiliki rupa sama persis dengan pria sebelahnya namun dengan rambut yang lebih panjang.

"Dia sudah menyadari ku bahkan dari ratusan meter jauhnya. Inderanya terlalu tinggi bagi anak seumurannya bahkan lebih tinggi dari beberapa Beastman dewasa." Jawab pria bertopeng.

"Oh? Ini menarik. Sungguh menarik. Aku tidak sabar melihat seperti apa anak ini nantinya." Ucap pria yang bertanya tadi dengan senyum kecil.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C16
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login