Latifah kembali ke rumah Rafka setelah jam makan siang, ia merasa semua mulai membaik dan terasa nyaman. Kini hanya tersisa pembicaraan serius, antara dirinya dengan Rafka untuk memutuskan akhir yang baik dalam hubungan mereka. Bagaimana pun, Rafka adalah pemimpinnya. Jadi keputusan Rafka adalah yang terpenting, walau tidak semudah itu juga untuk menjalaninya.
"Assalamualaikum" ucap Latifah saat masuk ke dalam rumah.
"Waalaikum sallam" jawab Rahima yang sedang bersandar pada sofa di ruang santai.
Latifah langsung menghampiri Rahima, dan mencium tangannya. Lalu ia duduk di samping ibu mertuanya itu, dengan helaan nafas panjang namun cukup ringan untuk di dengar orang lain.
"Katanya kamu kembali sore Fah, kenapa berubah pikiran?" Tanya Rahima sedikit heran.
"Aku merasa tidak tega meninggalkan ibu terlalu lama, apalagi ibu hanya sendiri." Jawab Latifah dengan perhatian.