Chapter 27: Malam Pertama di Beijing (1)
Editor: Wave Literature
"Nenek, bukan begitu. Bagi mereka, meskipun aku tidak mendonorkan darah, mereka pasti akan membantu kita dalam hal seperti ini, karena mereka adalah tentara rakyat."
Alasan mengapa Ye Tianxin mengatakan ini adalah karena dia teringat dengan gempa besar yang menghebohkan negeri, membuat tanah dan gunung bergoyang, yang akan terjadi dua tahun mendatang.
Di saat kritis seperti itu, tentara rakyatlah yang menggunakan jiwa dan raganya untuk membuka jalan hidup baru.
Ketika Ye Tianxin teringat akan hal itu, hatinya terasa panas, dia masih harus mengingatkan Kantor Pusat Gempa bahwa akan ada gempa bumi dalam dua tahun mendatang.
Jika bisa menyelamatkan satu orang, maka selamatkanlah.
Ye Tianxin berpikir dalam hati.
Pada saat waktu makan tiba, gerbong makan akan berinisiatif mengantarkan makanan untuk Ye Tianxin dan neneknya.
Setelah Ye Tianxin bertanya kepada kondektur, dia baru tahu bahwa Yan Ge yang membayar dengan uangnya sendiri.
Ye Tianxin berpikir, jika ada kesempatan di masa depan, dia harus mengembalikan uang itu pada Yan Ge.
Berkat bantuan Yan Ge, berada di dalam kereta selama dua hari dua malam itu tidak terlalu susah.
Sekitar pukul 5 sore pada 16 Maret, kereta akhirnya tiba di Stasiun Kereta Beijing.
Ye Tianxin membawa koper dengan satu tangan dan menggandeng tangan nenek dengan tangan lainnya. Ada banyak orang yang keluar dari stasiun. Ye Tianxin bersedia berjalan lebih lambat sedikit untuk neneknya supaya tidak terluka karena berdesakan di tengah keramaian.
Setelah keluar dari pintu keluar stasiun, terlihat banyak orang ada di mana-mana.
Langit perlahan-lahan menjadi gelap.
Lampu jalan yang sudah mulai berkelap-kelip seakan menghiasi kota.
"Nenek, ayo cari hotel di dekat Film Institute untuk menginap."
Ye Tianxin pergi mendekati petugas di dekat stasiun kereta untuk menanyakan lokasi halte bus, lalu keduanya pergi untuk naik bus.
"Nenek, duduklah dulu."
Hanya ada satu kursi kosong di dalam bus, Ye Tianxin memberikan tempat duduk tersebut kepada neneknya, sementara dia berdiri di sisi peta rute dan mempelajari rutenya.
Setelah naik bus sekitar satu jam, mereka akhirnya tiba di Imperial Capital Film Institute!
Ketika Ye Tianxin dan nenek turun dari bus, langit sudah gelap.
"Nenek, ayo kita makan dulu, baru cari tempat tinggal, oke?"
"Baiklah."
Kebetulan ada depot mie di sana, Ye Tianxin masuk dengan neneknya dan memesan dua mangkuk mie.
"Bos, aku mau tanya, apakah ada hotel atau sejenisnya di dekat sini?"
Bos wanita itu sedang duduk di samping meja, dia sedang menonton TV sambil mengupas bawang putih.
"Gadis kecil, waktu kedatanganmu kurang tepat. Film Institute akan bersiap untuk wawancara, dan hotel terdekat sudah dipesan oleh orang jauh lebih awal!"
Ye Tianxin berpikir bahwa itu betul juga.
Bagaimana ini?
Tidak mungkin untuk tidur di jalan, kan?
Dia tidak masalah, tapi tubuh nenek tidak bisa!
"Apakah ada kamar mandi umum di dekat sini?"
"Ada, di belakang jalan itu."
"Terima kasih, Bos."
Di atas meja disajikan dua mangkuk mie, mangkuk mie itu tidak besar, tapi saus dan rasanya begitu enak dan harum.
Ye Tianxin memindahkan mangkuk neneknya ke depannya terlebih dahulu, dan setelah mengaduknya, dia memberikannya padanya.
"Nenek, cobalah. Apakah mie ibu kota enak? Atau mie kampung halaman kita lebih enak?"
Nenek mencobanya, dan rasanya sedikit asin, dia tidak terlalu terbiasa.
"Bos, apakah ada sambal?"
"Ada di meja."
Nenek memasukkan sedikit sambal ke dalam mie, dan kemudian baru serius memakan mie di mangkuknya. Ye Tianxin memandangi nenek yang ada di seberangnya dengan hati yang merasa bersalah.
Di kehidupan sebelumnya, dia benar-benar telah menjadi orang bodoh dalam waktu yang cukup lama.
Begitu dia tersadar apa yang terjadi, nenek sudah tiada!
Sekarang nenek masih hidup, dia pasti akan berbuat lebih baik dan lebih baik lagi untuk nenek.
-- Gift
received