Setelah Xiang Chen selesai menelepon, dia kembali dan melirik Xiang Yi sambil memberitahu, "Kontraknya dapat ditandatangani setelah pulang nanti."
Xiang Yi jelas tercengang dan bertanya-tanya, Wah…..??? Kakak Tertua, efisiensi kerja ajaib macam apa ini???
Sorot mata Xiang Chen kemudian beralih pada Xiang Qi. Sementara, Xiang Qi yang sedari tadi bersandar di atas sofa dengan malas seperti tidak memiliki tulang kini mendadak menegakkan duduknya, seperti postur duduk siswa sekolah dasar standar dengan bahu lurus dan tangan di lutut.
Xiang Chen dan Xiang Qi saling berhadapan.
Satu detik…
Dua detik…
Tiga detik...
Mentalitas Xiang Qi seketika runtuh. Dia akhirnya berseru, "Aku salah, aku salah!"
"Coba katakan di mana salahmu," Xiang Chen berkata dengan tidak terburu-buru, juga tidak lambat, "Aku ingin melihatnya."