"Kau yakin ayahku berniat baik dengan membelikan rumah di lingkungan kumuh seperti ini?" Leo terus saja memprotes kala Sandra membawanya melangkah menjauh dari pusat kota. Tak disangka, lingkungan seperti inilah yang dituju oleh Sandra. Dalam bayangannya, sebab sang ayahanda begitu kaya, maka pria tua menyebalkan itu akan membelikan rumah bagus untuk keluarga Sandra. Meksipun bukan di komplek atau perumahan elit, setidaknya seharusnya sang ayahanda membelikan tempat yang sedikit layak dan bisa disebut sebagai rumah. Lingkungan ini benar-benar mirip tempat pembuangan sampah. "Aku rasa ayahku tidak berniat baik 100 Persen. Jika berniat baik maka seharusnya dia tidak membeli rumah di tempat ini. Kau tak berpikir, ayahku hanya memanfaatkan keluargamu?" Leo menarik pergelangan tangan Sandra. Menghentikan langkah kaki gadis itu untuk tidak melanjutkan perjalanan mereka.
Katanya sih, sudah dekat. Namun, nyatanya dari tadi tak sampai-sampai.