Sandra menatap jajaran bunga kecil yang ada di depannya saat ini, gadis itu diam membisu tanpa ada kata yang terucap dari celah bibirnya. Ia tak tahu, kalau dirinya benar akan berakhir dengan keadaan seperti ini. Pak Bais adalah satu-satunya orang di tempat ini yang membuat Sandra berat hati untuk mengakhiri semua kisahnya di dalam bar. Ia tak akan datang ke sini lagi, mungkin dirinya akan kembali nanti kalau ia punya waktu senggang di masa kuliah dan kehidupannya bersama sang ayahanda. Lukanya berkali-kali lipat kala pak tua ini mengajaknya untuk mengobrol terlebih dahulu. Sejenak dibuat menunggu sebab Pak Bais ingin memberikan secangkir kopi untuk dirinya.