Download App
10.52% Cinta diusia senja. / Chapter 2: Sepenggal kisah sahabat.

Chapter 2: Sepenggal kisah sahabat.

Percayalah, sahabat merupakan jabatan terbaik yang pernah kamu terima dari ku.

     

                             Naqueen_Zhea.

🌷🌷🌷

Terkadang, mencintai tanpa harus memeiliki, itu jauh lebih berarti. Dari pada memiliki tanpa pernah dicintai. Karena aku tak ingin menjadi bagian apa-apa dari hidup mu, selain menjadi bagian terpenting untuk dunia mu,dunia ku, dan dunia kita. Tanpa pernah berakhir karena keegoisan cinta, karena cinta telah terlanjur membuat ku trauma. Atas nama cinta persahabatan...

"Zhe, gue mau bicara sama lo, are you busy? " Tanya Zikran yang tengah memasang muka bersalah nya. Aku hanya menganggukkan kepala mengisyaratkan memberi izin.

"Gue mau minta maaf samo lo, soal yang kemaren, gara-gara gue_"

"Udah, gue lagi nggak mood bahas soal kemaren" Potong ku, yang tak ingin Zikran mengungkit masalah yang ku anggap tidak penting.

(Kalau nggak penting ngapain lo dengarin kata Maudy kemaren alzhea,

Heran dah author nya😂).

"Berarti lo udah maafin gue dong? "

Tanya Zikran dengan mata yang langsung berbinar-binar.

"Gue akan maafin lo dengan satu syarat. "

"Kebiasaan lo zhe, maafin sepupu sendiri aja pakai syarat, ya udah apa syarat nya? " Tanya nya pasrah. Aku langsung tersenyum melihat raut wajah kesal Zikran barusan.

"Gue mau lo besok kesekolah pakai lipstick merah, gimana,? "Tanyaku dengan maksud sedikit mengerjai nya.

" Ya ampun, kok syarat nya jadi aneh gini sih, nggak ah yang lain aja, masak iya seorang Zikran alghifary pakai lipstik kesekolah, bisa turun dong reputasi gue sebagai cowok ganteng"jawab nya.

"Please yah, yang lain aja,gue beliin lo ice cream aja gimana? Kalau perlu sama pabrik nya,gue beliin buat lo"sambung Zikran yang mulai frustasi dengan syarat konyol yang ku berikan tadi.

" Ya udah, kalau lo nggak mau, gue nggak bakaln maafin lo. "

"Iya iya, gue mau, puas lo sekarang? "Balas nya yang membuat ku langsung terkekeh, sampai segitu takut kah dia nggak aku maafin.

" Makasih Zikran ku, gue makin sayang deh sama lo"jawab ku tersenyum menang,

"Oh iya Zi, gue mau ngomong sama lo"

"Nggak mau gue ngomong lagi sama lo, ntar lo aneh-aneh lagi, lo kan doyan ngerjain orang ganteng".

Aku hanya tersenyum manis ke arah Zikran, yang langsung dibalas nya dengan pelototan tajam.

Memang dari dulu, aku selalu menjadi prioritas dalam hidup cowok itu, ya,, sebelum dia mempunyai perempuan dalam hidup nya, dalam artian waktu aku kecil dulu, ehh aku, maksud nya kami, aku kan seumuran sama zikran. Cuma selisih beberapa bulan, maka nya aku ogah panggil dia abang atau kakak..

" Woy, mikirin apa sih lo, jadi nggak ngomong nya, "tanya nya yang membuyarkan semua lamunan ku.

"Apaan sih, gue kan jadi lupa mau ngomong apa, lo nya sih pakai acara pukul pundak gue segala".jawabku sambil memikirkan topik ku ya hilang seketika.

" Lahh,, apa hubungan nya, orang gue hanya mukulin pundak lo, bukan otak lo. "Oh iya yah, Zikran kan mukulin pundak gue, kok bisa otak gue yang hilang fikiran, bathin ku.

" Kayak nya gue inget, jadi kemaren gue liat, Maudy sama siapa namanya itu, senja senja,, yang lagi tenar diSMA Albaihary sekarang".

"Aqil maksud lo, lo temen sekelas aja bisa lupa", balas nya yang langsung memukul kepala ku, ya ampun bisa-bisa lama -lama gue pikun lo mukulin, gue terus, gimana ku yang mungkin tidak didengar oleh Zikran.

" Iya,, iya, Aqil maksud gue, mereka duduk berduaan ditaman kayak nya asik banget, udah kayak orang pacaran aja,?"balas ku sengit, yang sukses membuat raut wajah Zikran berubah seketika.

"Lo serius zhe,lo lo lagi nggak ngeprank gue kan, " Tanya nya mulai kacau.

"Ngapain coba gue ngeprank orang kayak lo, yang ada gue tambah pusing. " Jawab ku santai tak sebanding dengan ekspresi Zikran alghifary.

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝 𝙗𝙖𝙘𝙠,

"Zhe, lo mau kemana, bolos lagi, jangan deh, ntar miss Aurel kangen ama lo".kata chaira yang melihat langkah kaki ku mengarah pada pintu keluar kls. " Gue nggak bolos kok, gue cuma mau keluar bentar, bosen gue dikls mulu, gue ke taman belakang,"balas ku enjoy, seolah-olah aku tidak sedang melakukan sebuah kesalahan.

ya,, keluar kls, selang beberapa menit miss Aurel izin ke toilet bentar. Kan aku jadi dapet kesempatan emas, buat keluar kls. Dasar aku...

Chaira yang faham betul dengan dengan sikap ku yang cepat bosen hanya diam melihat kepergian ku....

Saat aku ingin duduk dibangku yang ada di taman itu, Tiba-tiba saja aku melihat sebuah pemandangan yang lebih membosankan kan mata ku, diam -diam aku hanya mendengar percakapan singkat mereka, awalnya sih aku biasa aja, tapi otak ku jadi mengingat Zikran, aku nggak ikhlas ya, sahabat aku dijadikan mainan perempuan yang tidak memeiliki perasaan.

"Gue rasa gue itu cinta nya sama lo deh qil, lo kok bantuin gue sama zikran" Kata itu yang pertama kalinya aku dengar dari mulut Maudy.

Aqil hanya terdiam, seketika Maudy langsung merebahkan kepalanya ke pundak aqil, entah aqil memang tidak suka atau kenapa , tapi yang pasti berusaha melepaskan kepala Maudy dari pundak nya, tapi dia memilih untuk tetap berada disamping Maudy tanpa berniat meninggalkan gadis itu.

Selang beberapa menit kemudian, taman belakang itu heboh, tak obah nya, seperti pedagang pasar yang yang tengah ricuh menawarkan dagangannya. Ada apa ini?

"Kak senja, kakak pacar nya kak Maudy ya? "

"Kak senja , minta foto dong? "

"Ya ampun, ganteng ya, colon imamku"

"Kak senja, temui ayah ku dong"

"Awas aja lo Maudy, gue pastiin lo nggak akan pernah dapetin senja. "

Dan banyak lagi kata-kata yang kudengar dari mulut para siswi SMA Albaihary, gini nih kalau disekolah punya artis, jadi ngusik ketenangan orang lain, aku kan nggak suka keributan.

Lagian kenapa sih, seorang ahmad alfian aqil jadi populer gini, tampang aja tuh yang ganteng, hati nya nggak sebaik itu, menurut ku dia tetap cowok yang sangat menyesal kan. Mau muntah gue dengarin lo pada, bathin ku...

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝 𝙤𝙣...

"Awas aja tuh cewek" Gumam Zikran yang masih terdengar jelas ditelinga aqiffa.

"Sorry ya zi, gue nggak maksud buat_"

"Nggak papa zhea, malahan gue berterima kasih banyak sama lo", potong nya, yang membuat suasana jadi berubah darastis. Mana Zikran yang suka bikin ketawa, mana Zikran yang suka becanda, Fikir aqiffa,ini semua karena Maudy, bisa bisa nya dia ngehancurin hati sahabat sekaligus sepupu ku, aku nggak bisa Terima.

☀☀☀

Pagi yang cerah,,,

Mentari mulai bersinar di ufuk timur, burung-burung berkicauan bernyanyi merdu di pendengaran semua orang.

Aku melirik jam coklat di pergelangan tangan kiriku, sudah menunjukkan jam 06.45 wib. Itu berarti seperempat jam lagi lonceng sekolah akan berbunyi. Namun aneh nya seorang supir pribadi ku belum datang menjemput ku, eh supir pribadi kejam amat dah mulut ku yang satu ini, maksud nya Zikran Alghifary, siapa lagi coba kalau bukan saudara sepupu tersayang ku. Eakk.

" Zhea, belum berangkat,? "Tanya papa ku, yang masih duduk dimeja makan.

" Ia pa, nungguin Zikran, "jawabku ku seadanya.

" Susulin aja ke rumah nya sayang, siapa tau dia nggak bisa masuk kesekolah, "aku hanya manggut-manggut mendengar perkataan papa, kayak nya papa benar juga, yaelah aku baru nyadar kalau urang tua memang selalu benar.

Tanpa fikir panjang lagi aku segera melangkah keluar rumah.

lahhh,,,kan jarak rumah aku dengan rumah nya Zikran lumayan jauh, sejauh lompatan kucing. Hehhehe becanda aku nya. Jarak nya sekitar 20 meter.

Sesampainya disana aku langsung menyelonong masuk tanpa baca salam apapun, aduh aku nggak sopan banget yah...

" Alzhea, nyariin Zikran yah.? "Tanya om Naufal papanya Zikran yang sedikit mengagetkan ku. Salah sendiri masuk rumah orang tanpa pakai permisi, tapi aku nya kan udah biasa masuk rumah orang kayak gini. ehh salah enak aja masuk rumah orang, rumah Zikran kali, gak papa lah ya masuk rumah sepupu kayak gini.

" Zhe, ngapain bengong, Zikran ada di kamar langsung aja. "Setelah mendapat persetujuan dari om Naufal aku langsung menerobos kearah kamar nya Zikran.

" Zhea, tumben lo kesini, kangen ya ama sepupu lo yang satu ini, sini-sini dedek kecilku"itulah kalimat ya g pertama kali dilontarkan seorang Zikran dari mulut nya bikin aku tambah kesal aja.

"Kangen, kangen pala lo, gara-gara lo ini, bisa bisa gue telat nanti kesekolah." Mulut ku emang kayak gini kalau ketemu sama penunggu wc.

"Enak aja bilang gara_gara gue, yang ada itu gara-gara lo, ngapain juga lo suruh gue pakai lipstik kesekolah, kan gue jadi bingung berangkat sekolah apa nggak." Jawaban Zikran barusan langsung buat aku ngakak, masak iya aku tega melihat sepupu ku yang ganteng ini pakai lipstik kesekolah yang benar aja, kan nggak lucu jadi nya. "Lo ngapain lagi ketawa-ketawa nggak jelas"

"Udah lah zi, kita berangkat aja ya, ntar lagi lonceng lo, " Kata ku sambil menghentikan tawa misterius ku. Hahaaha.

"Gitu kek dari tadi, gue kan pusing kalau harus ngejalanin perintah lo mulu. " Aku hanya bisa tersenyum nakal melihat segitu patuh nya sepupuku ini akan perintah konyolku.

Aku dan Zikran langsung memasuki mobil sport milik Zikran.

...

"Alzhea, lo dicari tuh sama ust. Ahmad, " Kata chaira yang langsug sukses membuat satu alis ku terangkat. Ya jelas lah baru saja ketemu dikls tadi pas jam uh pai, kok udah dicariin aku nya.

"Kenapa ust ahmad nyari gue, kangen kali yah. " Jawab ku santai. Namun berbada dengan reaksi teman-teman ku yang lain yang tertawa sengakak-ngakak nya. Apa yang lucu coba??? Heran dah gue...

"Mungkin ze, pergi aja dulu sana kekantor, mana tau lo dapat keberuntungan" Balas chaira yang tak ingin kalah dengan kata-kata ngaurku.

Setibanya di kantor dewan guru penampakkan ini sungguh mengagetkan ku, dua orang cowok yang tak lagi asing dimata ku ini, menatap kedatangan ku dengan raut muka frustasi nya, ya siapa lagi coba, kalau bukan Zikran dan Fathur. jadi penasaran kan aku nya.

"Siang Pak, ada apa ya? " Tanya ku kepada ust Ahmad guru termuda di SMA albaihary, ganteng ya jangan ditanya, tapi selalu membuat kami salah. Yaelah emang asli salah kok...

"Ust nggak suka ya kalian main contek-contekan kayak gini, kenapa ini semua lembaran jawaban kalian sama semua? "

Deggg...

Aduh kalau kayak gini cara nya bisa dihukum habis-habisan ini sama si ust Ahmad.

"Anu stadz_" Belum sempat aku berbicara , eh malah dipotong sama si fathur.

"Emmm, maaf stadz, saya yang salah pas zhea izin ke toilet, saya ambil diam-diam ljk zhea, dan ayah juga kasih contek kan sama Zikran. " Wow

Keajaiban apa lagi ini, lagi -lagi fathur nyelamatin nyawa ketujuh ku.

"Apa itu benar Zikran ? " Tanya ust Ahmad dengan rada curiga.

Zikran hanya menganggukkan kepalanya, sedangkan aku tak tau mau jawab apa.

Sudah bisa ditebak apa yang akan dilakukan ust ahmad sama Zikran dan fathur, ya benar hormat 2 jam pelajaran kearah tiang bendara.

Fathur, sampai segitu kahdia membela ku, apa aku terlalu jahat mengabaikan cinta seorang fathur Azzam? Apa aku ini termasuk sahabat yang durhaka membiarkan mereka berdua dihukum kayak gini, padahal sangat jelas tadi pagi aku yang lupa kalau hari ini ada uh pai, dan karena itu aku nyontek aja sama fathur secara kan kalau masalah otak fathur lebih waras dari Zikran.

Dua jam berlalu mereka berdua langsung menghampiriku ke dalam kelas. Aku yang tau diri langsung menyodorkan dua botol air mineral kepada mereka yang mereka balas dengan sunggingan senyuman yang sangat berarti untuk hidup ku.

"THANKYOU, Alzhea ku, " Ucap Zikran. ya aku sangat yakin dia mengucapkan kalimat itu karena ada maudy yang tadi pagi baru diputuskannya, siapa sangka reaksi maudy saat mendengar ucapan Zikran barusan, secara kan cuma fathur doang yang tau kalau aku sama Zikran itu sepupu an.

"Iya sama-sama abang Zikran, " Balas ku yang semakin membuat suasana menjadi panas seketika.

"Ooh jadi ini alasan lo mutusin gue, karena cewek yang nggak tau malu ini, jelas-jelas dia tau fathur sahabat lo suka sama dia, emang sifat sahabat itu nggak akan pernah jauh beda. " Ucapan pertama nya sambil menunjuk kiri kedepan mata ku.

"Gue nggak bakal tinggal diam!! " Sambung nya dengan penuh penekan disetiap kata yang keluar dari mulut nya, aku hanya tersenyum miris kearah nya tanpa berniat untuk membalas perkataan nya.

"Awas aja, berani lo sentuh Zhea, gue pastiin lo nggak akan liat mentari terbit lagi,! " Wow ...,keren juga ucapan Zikran barusan.

"Dan satu hal lagi gue ingatkan jangan pernah bawa-bawa nama sahabat, lo faham".nggak nyangka aku fathur akan ikut bicara seperti ini biasanya kan dia hemat suara, untuk urusan yang kurang penting.

akhir nya maudy meninggalkan kami bertiga didalam kls, belum lagi aku ikut bicara, nyali nya udah ciut, apalagi aku langsung tancap gas tadi ya, wah kayaknya bakal lebih seru. Bantu sadarkan aku dong, jahat banget nih otak aku...

Seketika fathur langsung pergi meninggalkan aku dan Zikran tanpa bicara apa-apa, aku rasa sih dia mungkin kesinggung soal maudy yang membahas kalau dia punya rasa yang tak kunjung terbalas oleh ku.

" Lahh, kenapa tuh bocah? "Tanya Zikran heran.

" Mana gue tau, urusin tuh sahabat lo"

"Enak aja sahabat gue, sahabat lo juga kali, jangan-jangan_" Oalah aku digantung lagi sama si Zikran kamprett ini.

"Jangan-jangan apa zi? " Tanyaku penasaran seperti anak kecil yang nungguin lanjutin dongeng tidur dari orang tuanya.

"Jangan-jangan dia lagi pms. " Jawab nya sambil cengingiran nggak jelas,Sialan jawaban tuh bocah kayak nggak ada bahan candaan yang lain aja.

"Miris lo zi, gue ogah temanan lagi sama lo. " Balasku yang langsung pergi meninggalkan kls itu.

"Loh kok gitu sih Zhe, " Lanjutnya sambil mengikuti langkah ku menuruni anak tangga menuju kantin sekolah.

"Lo punya otak kan? Mikir aja sendiri"

"Iya deh iya, maaf,,, tapi kali ini lo nggak boleh minta syarat apapun untuk maafin gue, titik.. " Sambung nya yang tak ingin lagi ada syarat konyol dari ku. Hehehe. Kamu jahil benar zhe, sumpah aku nggak boong.

"Hmm gimana ya? " Jawabku pura-pura mikir.

"Alahhh, otak lo aja kecil, emang lo bisa mikir? " Ledeknya yang membuat ku berubah jadi lebih kesal lagi.

Saat aku bermaksud untuk melayang kan sebuah novel yang sedang kupegang itu ke kepalanya, dia malah kabur duluan, huruf dasar sepupu durhaka emangg....

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙮𝙨... 🥰🥰🥰


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login