"Hahh ... hahh ... hahh ... hahh ...." desah Ace yang tersengal-sengal. Dia tampak syok dengan kelihaian Mike berciuman, tapi air matanya tumpah tiba-tiba. "BRENGSEK MESUM! KAU ITU BUKAN MIKE!" bentaknya sakit hati. Karena basah, kedua bola mata Ace pun makin memburam. Sementara Mike makin kesal karena ingatan Ace memang perlu dirubah. "Hkks ... Mike ... Mike ...." suaranya makin memelan, dan Mike ingin memaki karena cemburu pada dirinya sendiri.
"Terserah," kata Mike yang mulai marah. Dia pun tetap melepasi baju Ace sepenuhnya, meski isakan Omega itu semakin menyakitkan di telinga. "Kupastikan kau paham sedang diperkosa orang yang benar nantinya."
BRAKHHH!!
"MMNNHHHH!!"
Ace pun refleks meremas bahu Mike ketika dirinya dicium lagi. Omega itu menendang-nendang dinding kabin meski tak bergerak karena sesak. Lalu mencakar panjang saat lubangnya diterobos penis pertama kali.
"MMHH!"
"Diam, Ace---"
"TIDAK—ph. Mmn. Sakit--!!"
Saaakhh!