Matahari sudah mulai terbenam, dan langit keunguan bertabur bintang mulai terlihat. Sebentar lagi malam, dan Emery harus segera mencari informasi dari bajingan-bajingan pembunuh itu.
"Bangsat! Cepatlah kemari dan bantu aku membunuh ba- ahhhh!"
Emery memutar pedang yang ia tusukkan pada batang tubuh perampok pertama dan berkata dengan suara dingin kepada perampok kedua yang hendak menarik pedang dari kudanya. "Diam atau akan kubunuh dia."
"Jadi, anak kecil ini beruntung. Ya ampun, kakak, aku tidak menyangka kau akan kalah melawan anak kecil yang masih minum susu." Perampok itu berkata dan berjalan mendekat tanpa takut.
"Berhenti. Kalau kau mengambil satu langkah lagi, akan kupenggal dia!"
"Kau? Memenggal? Aku tidak percaya kau bisa. Kau tidak punya nyali untuk melakukan itu." Jawab perampok kedua dengan senyum keji.
"Hei, bangsat! Akan kubalas kau nanti! Ahhhhhh! Berhenti, kumohon! Ampun!" Perampok pertama memohon.