Download App
4.41% MY...sterious HUSBAND / Chapter 19: Ciuman PERTAMAKU!!!

Chapter 19: Ciuman PERTAMAKU!!!

Setelah memasuki ruangan.. desty pun di persilahkan duduk di meja bundar di depan orland.

"Apa yang anda ingin kan tuan?" Tanya desty tanpa basa basi

"Oh aku akan bermain bersama mu untuk menghabiskan malam ini.." senyuman jahat menyeringai..

"Apa untung nya bagiku?"

"Jika kamu menang, aku akan memberikan tips 10juta untuk mu.. dan kau tetap bisa bekerja disini sesukamu"

"Jika aku kalah?"

"Kau harus menghabiskan 1 botol wine dan berhenti dari pekerjaan ini.. tentu saja.. kau akan tetap mendapatkan bayaran mu sesuai kompensasi yang telah berlaku disini."

"Deal" desty tanpa berpikir panjang langsung mengatakan deal

"Hei.. lovely sayang.. kamu kenapa meng iyakan??

Walau kamu tak pernah kalah saat bermain disini.. tapi si boss juga tidak pernah kalah dalam semua permainan nya.. aku takut... kamu akan rugi nanti.! Ucap niken memperingati desty

"Aku belum pernah bertemu dengan orang yang bisa mengalahkan ku madam.. jika dy benar-benar bisa menang, maka.. aku pun akan merasa puas.."

"Huh.. gadis ini..."

"Baiklah.. permainan pertama.. kita bermain "binggo" hendra menjadi wasit

17, 25, 33, 46, 02

30 menit berlalu..

"Binggo..." babak pertama di menangkan oleh desty

"Permainan ke dua silahkan pilih catur atau poker? Pemenang berhak menentukan pilihan" ucap hendra

"Poker"

"Baiklah permainan di mulai.. pemenang boleh mengocok kartu"

Dan wasit mulai membagikan kartu pada kedua pemain.

30 menit berlalu...

"Silahkan tunjukan kartu masing2?"

Mereka berdua pun mulai membuka kartu nya masing-masing..

Desty cukup mempunyai kartu bagus di tangannya..

4 kartu berbeda dengan angka 3

Dan orland pun memiliki kartu yang tak kalah bagus

10 loveJ love Q lovedan Klove

Kini mereka memiliki 1 kesempatan lagi untuk mengambil kartu secara acak. Giliran pertama adalah desty.

Dan kartu yang ia dapatkan adalah kartu AS love

Desty merasa sangat beruntung.. karena jika orland yang mendapat kan kartu as ini.. maka sudah jelas, desty akan kalah. Kini kesempatan orland memenang kan permainan ini hanya jika dy mendapatkan kartu 9love

Tentu saja kesempatan kali ini sangat tipis untuk di menangkan.. tapi orland cukup percaya diri.. bahwa keberuntungan selalu di pihaknya.

Tangannya pun meraih tumpukan kartu itu, mengambil 1 buah kartu dan membukanya

9love

"Apa?!!!" Desty terkejut.. benar saja lelaki ini mempunyai dewi keberuntungan di tangannya..

"Sudah ku katakan.. aku tak pernah kalah.."

"Huh jangan sombong dulu tuan muda.. skor kita 1 sama.. kini tersisa 1 permainan lagi"

"Hen.. ambilkan papan caturnya.. apa kamu siap gadis kecil...????"

"Aku sudah siap.. tapi... aku sungguh penasaran.. apakah tuan muda mau memberiku muka untuk mempersilahkan ku menanyakan sesuatu yang bukan berhubungan dengan permainan ini?"

"Ohhh apa kau penasaran dengan kaca mata ku ini?? Daritadi ku perhatikan kau menatap ku terus.."

"Benar.. tempat ini sudah begitu gelap. Mengapa anda memakai kacamata hitam lagi? Dan juga... apa kita pernah bertemu sebelumnya? Bisakah aku melihat matamu?"

"Kacamata hitam ini berguna untuk menghindari serangan hipnotis dari matamu.. Niken mengatakan jika kau tidak pernah kalah sekalipun.. jadi.. aku hanya berjaga-jaga saja...

Dan kupastikan, kita tidak pernah bertemu sama sekali.

Orland.. orland.. elu emang pinter banget dalam bersilat lidah.. padahal pake kacamata biar g ketahuan ama gadis kecil lu aja kan klo mata lu itu abu-abu??? Hadehhhh salut dah gua.. lu masih tenang aja jawab nya.. padahal gua udh hampir kena serangan jantung td, gumam hendra dalam hatinya.

"Hipnotis??? Aku tak melakukan hal curang seperti itu.. semua ku menangkan dengan keahlian ku.."

"Kalau begitu.. jangan protes jika aku memakai kacamata.. kalau kamu protes.. bisa-bisa aku curiga nih..."

"Terserah!!!

Mereka pun melanjutkan permainan caturnya.. 1 jam berlalu.. 2 jam berlalu.. 3 jam berlalu.

Semua orang yang berada di dalam ruangan VVIP itu telah tertidur pulas.. bahkan Niken dan Hendra sudah tak sanggup lagi memantau permainan kedua orang ini.

Hari telah menunjukan pukul 3 pagi

"Tolong... akhiri segera.. aku sudah mengantuk... pak budi udah di depan nungguin kita orland... buruan selesai in permainan ini..." celetuk hendra udh seperti anak kecil

"Aku hanya menanti si gadis kecil menyerah saja.. daritadi dy lari-lari terus dariku..

Ratu... kemana pun kamu lari.. raja akan selalu mengejar mu.. serahkan saja dirimu.. dan nikmatilah hasil nya" orland berbicara dengan seringai penuh nafsu.. dan menatap tajam pada bibir mungil desty yang ia gigit-gigit hingga memerah

Apa-apaan dy ini?? Sungguh perkataan yang ambigu..!!! Bergumam dalam hati

"Apa menggigit bibir itu kebiasaan mu ketika gugup?

"HAh??? Iya.. jangan mengejek.. aku tak bisa hilangkan kebiasaan ini.."

"Aku tak mengejek.. hanya saja.. lebih baik kamu menyerah saja dalam permainan ini.. daripada kamu menggodaku terus.. aku takut tak bisa menahan hasrat ku dan malah memakan mu sekarang"

"Siapa yang menggoda sih?? Gak jelas banget!!! Kamu kalau tak takut tangan mu patah, coba saja menyentuh ku lagi jika berani!!!"

"Kamu kira aku takut?? Tadi aku memang tidak tau keahlianmu.. sekarang aku sudah tau, jadi aku akan waspada.."

"Jangan remehkan kemampuan beladiriku!!!"

"Cih.. baiklah.. permainan ini kita anggap selesai saja.. kita sudah sama-sama tau pemenangnya disini siapa.. sesuai perjanjian.. kau harus meminum wine ini dan habiskan..

tapi... aku berubah fikiran.. aku tak suka bermain-main dengan mayat.. aku lebih suka bermain-main dengan gadis yang masih sadar..!!!"

"Apa maksudmu???"

Desty melihat orang-orang di sekitar nya, semua sudah mabuk dan tertidur pulas.. bahkan Niken pun tak bangun2 ketika di panggil oleh nya.

Orland pun menyerak papan catur yang ada diatas meja yang memisahkan mereka, membuang catur itu kesembarang arah.

Desty yang gugup lagi-lagi menggigit bibir nya.

"Sudah ku katakan, jangan menggodaku!! Kau masih berani..??? Baiklah.. kalau begitu aku tak akan menahan lagi!!!"

Desty berbalik dan ingin menjauh dari laki-laki buas itu, lagi-lagi bahunya di cengkram kuat oleh orland, dengan jurus yang sama, ia ingin menjatuh kan orland untuk yang ke-2 kalinya.

Tapi sayang... jurus ini telah diketahui oleh orland, bukannya orland yang jatuh, malah tubuh mereka semakin mendekat, dan orlan pun langsung memeluk tubuh mungil gadis itu dari arah belakang. Mendorongnya hingga ke sudut meja.

Kedua tangannya telah di genggam erat oleh orland hanya dengan 1 tangan, dan di genggam erat di atas meja oleh orland hanya dengan 1 tangan besarnya. dan tangan satunya lagi memeluk erat pinggang desty. ia tak bisa bergerak bahkan posisi mereka telah sedikit menungging..

Desty benar-benar ketakutan saat ini ia mencoba meronta tapi kekuatan pria ini sungguh tak sebanding dengannya.

Orland pun membalik kan tubuh desty dan menghadap kan ke arahnya. Bibir merah nya seketika membuat birahi nya bangkit.. ia pun melesat dan mencium bibir ranum gadis itu..

Desty terkaget.. matanya terbelalak seketika. Ia pun langsung menggigit bibir orland sekuat tenaga hingga berdarah dan meninggalkan bekas luka di sudut bibir tipis pria itu.

"Brengsek!!! Ciuman pertama ku!!! Brani sekali kau mencuri nya!!!

"Ciuman pertama?? Huh... mengesankan.. aku memang beruntung.. bisa menjadi orang pertama yang merasakan.."

Orland pun kembali ingin mencium bibir yang telah terkena darah dari bibir nya. Namun saat mendekat, kacamata nya tiba-tiba jatuh..


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C19
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login