"Tidak, Dad! Zi senang berlatih. Zi ingin seperti Mommy yang hebat!" jawab si kecil mantap.
'Hah, kau dengar sendiri, bukan? Anakmu ingin hebat seperti Mayang! Rasakan!' rutuk Trian puas setelah mendengar si kecil yang ingin seperti sang mommy.
Mendengar satu kalimat si kecil, Bian terdiam. Dengan perlahan, Bian menurunkan si kecil dan nampak ekspresi wajahnya sudah berubah.
"Ziel, ayo kita makan. Semua orang sudah menunggu kedatangan Ziel," ucap Bian tenang lalu berjalan menggandeng tangan si kecil.
"Dad, kita akan bertemu siapa? Apakah mommy?" tanya si kecil polos.
Bian menghentikan langkahnya. Nampak di wajah Bian keseriusan seakan hendak marah.
Trian yang melihatnya bergegas menyambar tubuh Ziel dan menggendongnya.
"Ziel, mari Paman gendong. Meja makan kita terlalu jauh, nanti kamu akan lelah berjalan!" Trian dengan cepat mengalihkan suasana.
"Zi ingin berjalan sendiri, Paman! Zi kuat berjalan!" tolak si kecil yang sama sekali tidak memahami situasi.