[ Log Out berhasil ]
Kroom mencabut google vr-nya dan meletakkan device controller diatas meja. Wajahnya masih terlihat shok tidak percaya akan informasi yang didapatnya di dalam game tadi. Ia mencoba mencerna secara perlahan sembari duduk di atas kasur kamarnya.
"Ini benar-benar gila ! Aku masih tidak percaya ini..."
Kroom mengambil selebaran tentang game God of HighWick yang ada diatas mejanya. Ia memandanginya dengan perasaan kagum.
"Aku akan memainkan game ini ! Game paling diinginkan oleh gamer manapun didunia ini." Kroom menggenggam erat selebaran itu dengan raut wajah bahagia.
Tiba-tiba terdengar suara ketukkan dari arah luar kamar Kroom.
"Angga...!! Waktunya makan malam !" teriak suara dari luar kamar.
Angga adalah nama asli Kroom. Tidak ada yang tahu nickname Kroom di panti asuhan ini, karena hanya dia yang bermain game VR 'Maze Hunter'.
"Tidak ada waktu untuk makan malam, aku harus bersiap."
Angga langsung meraih handuk di gantungan samping pintu dan langsung berlari keluar kamar menuju kamar mandi di lantai bawah.
Beberapa teman sebaya Angga yang siap mengantri mengambil makan malam, terkejut melihat angga yang berlari menuju kamar mandi di ujung lorong.
"Tumben dia langsung mandi ?"
"Iya, biasanya dia langsung mengambil makan kemudian kembali keatas."
Angga langsung masuk dan bersegera mandi untuk membersihkan badannya dari seharian mengurung diri dikamar.
***
"Fei, apa benar ini arahnya ?" pria dengan setelan jas terlihat khawatir mengemudikan mobilnya ke arah komplek perumahan di pinggir kota.
"Yap, tugu perbatasan itu tandanya. Sekitar 2 blok lagi kita akan sampai." Feira mengkonfirmasi, sembari menengok ke luar jendela mobil.
"Sebelum kita sampai, saya ingin mengkonfirmasi sesuatu terlebih dahulu."
Feira terlihat bingung dengan nada si pria mulai berubah.
"Apakah Anda merasa dimanfaatkan oleh teman anda yang berada di game tadi ? Kalah taruhan yang tidak bisa Fei menangkan ? atau di ancam agar bisa ikut mendapatkan slot player GoH ini ?" Pandangan matanya terlihat serius ke arah Fei.
Fei yang melihat dari pantulan kaca spion depan terlihat sangat tidak suka akan hal itu.
"Bukankah sudah aku bilang sebelumnya, bahkan dari kemarin aku sudah mengkonfirmasinya ke Ayah bahwa ini adalah murni kemauanku sendiri. Dan lagi aku dengan tegas menolak ikut, kecuali sahabatku ikut."
"Ayolah... Wajar kalau aku sedikit was-was. sebagai sekertaris utama ayahmu, aku ingin kamu melakukan apapun sesuai kehendakmu." Pria itu tersenyum.
"Tapi, aku berkewajiban mengetahui terlebih dahulu, apakah hal itu berbahaya atau tidak terhadapmu kedepannya."
Fei terlihat kesal sembari membuang muka ke arah jendela. Ia tahu Garry ikut menemaninya semata-mata untuk memastikan keamanan dirinya. dan itu pasti perintah dari ayahnya.
"Dia adalah teman terbaikku yang kutemukan di dunia game dan dunia nyata. Tidak pernah mencari keuntungan dariku sepeserpun, bahkan ia tahu kalau aku dari anak orang kaya sekalipun.
*Kamu akan tahu ketika bertemu dengan Kroom. Toh dialah sahabat terbaik yang aku punya.*
"Sepertinya kita sampai. Panti Asuhan Karina, Ini tempatnya bukan ?" Pria itu menengok ke arah Fei.
"Akhirnya... Paman bawa berkasnya ?"
"Sudah kusiapkan, kuharap apa yang kamu katakan benar Fei."
Feira dan Sekertaris Garry keluar dari mobil hitam. Seorang pria tua penjaga kebun keluar dari rumah kecil disamping Gedung Panti asuhan. Dengan senyuman santai, Sekertaris Garry mendatangi bapak itu sembari memberi salam.
"Ada yang bisa saya bantu ?"
"Saya dari Seam Agency ingin bertemu dengan salah satu anak dari panti asuhan ini untuk menandatangani kontrak." Sekertaris Garry berbicara dengan lugas.
"Sebentar, saya panggilkan Ibu kepala panti. Silahkan masuk." Pria tua itu tersenyum mendengar penjelasan tersebut. Kemudian memersilahkan mereka berdua masuk ke arah kantor panti asuhan.
Setelah mempersilahkan masuk dan duduk, Pria itu memberi isyarat ke arah pembantu yang melirik di balik pintu untuk langsung melakukan tugasnya.
Tak beberapa lama, Seorang wanita paruh baya keluar dari balik pintu, tersenyum ke arah Sekertaris Garry dan Feira. kemudian duduk dihadapam mereka.
"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu ?" Suara wanita itu terdengar berat dan mengerikan.
"Mohon maaf sebelumnya mengganggu waktu istirahat anda Nyonya...?"
"Miss Karina."
"Miss Karina, mohon maaf." ucap Sekertaris Garry. Feira mendengar kata 'Miss' hampir tertawa.
"Perkenalkan, Saya Garry. Sekertaris utama dari Seam Agency, ingin bertemu dengan seorang anak dari panti asuhan ini. Namanya Angga, umurnya sekitar..." Sekertaris itu melirik ke arah Feira.
"17 tahun..." Sambung Feira.
Tatapan tajam wanita itu seolah ingin mengeluarkan laser pembunuh dari matanya.
"Apakah anak itu telah membuat masalah ?"
"Tidak... Malah sebaliknya. Anak itu sangat berprestasi." Sekertaris Garry tersenyum.
"Syukurlah... Kukira kalian datang malam-malam kesini ingin menuntutku."
"Lia... panggilkan Angga dari Lantai 3 kesini. Ada tamu yang ingin bertemu dengannya."
"Baik Miss." jawab suara perempuan dari balik pintu.
"Kalau boleh saya tahu, Perusahaan apa itu 'Seam Agency ? dan kenapa anda tertarik dengan salah satu anak dari panti asuhan kami ?" ucap Miss Karina.
"Seam Agency adalah perusahaan perpanjangan dari grup Seam Tower yang da di Singapore. Beroprasi dibidang game industi dan olahraga. dan kebetulan tertarik dengan bakat Angga dalam bermain Game." ucap Sekertaris garry.
"Oh... Sekarang aku tahu garis besarnya. ternyata anda tertarik dengan Angga dari segi permainan game online yang setiap hari ia mainkan. kukira bermain game tidak buruk seperti yang saya bayangkan." Miss Karina tersenyum sembari meminum tehnya.
"Saya juga membawakan kontrak kerja yang harus di tandatangani oleh angga terkait perekrutan pemain kedepannya." ucap Sekertaris kepada Miss karina sembari menyodorkan berkas ke atas meja.
"Kontrak ? maksudnya ?"
"Benar, Seam Agency menyediakan sarana player game mulai dari perangkat keras, tempat pelatihan, mentor tepercaya hingga tempat tinggal."
"Apakah itu maksudnya, membawa anak-anak keluar dari lingkungan panti asuhan untuk bekerja di sebuah perusahaan dalam waktu lama ?"
"Paling lama 2 tahun masa kontrak."
"Mohon maaf sebelumnya, anak-anak panti asuhan memang dibolehkan bekerja diluar panti asuhan, tapi dalam kurun waktu yang ditentukan. 1-2 hari paling lama berada diluar lingkungan panti kemudian harus kembali lagi."
Sekertaris Garry mengeluarkan amplop tipis dari balik jas nya kemudian perlahan menyodorkannya ke arah Miss Karina. Wanita itu tersenyum lebar melihat pria itu paham apa yang diinginkannya.
"Mungkin cek ini bisa memudahkan kurusan kami kedepannya." Ucap Sekertaris Garry.
Wanita itu tidak bisa menahan senyumnya ketika mengecek nominal angka yang tertera di lembar cek tersebut.
"Kalau begitu saya akan menyiapkan berkas-berkasnya segera."
Wanita yang tadinya disuruh menemui Angga, kini muncul dari balik pintu dan memberi isyarat.
"Sepertinya, anak emas yang ditunggu-tunggu akhirnya datang."
Angga muncul dari balik pintu dan segera pergi mendekat ke samping Miss Karina.
Angga terrunduk takut mengingat bagaimana kejamnya Miss Karina. namun kali ini berbeda. Senyum lebarnya ke arah Angga membuatnya seolah kebingungan akan suasana baik ini.
"Malam Angga, sepertinya kamu kelihatan rapi malam ini. Maaf mengganggu bermain game mu malam ini." Ucap Miss Karina dengan lembut, membuat Angga terlihat shok.
"Ada beberapa tamu yang ingin bertemu denganmu malam ini."
Angga menatap kearah Pria bersetelan jas rapi dan duduk disebelahnya, seorang anak seumuran dengannya. dan ia mengenalnya dengan jelas bahwa itu adalah Feira atau lebih dikenalnya dengan nickname Kiryuu_.
"Selamat malam Angga !" Pria itu berdiri kemudian menyodorkan jabat tangan kearahnya.
"Oh, Selamat Malam. Saya Angga."
"Saya Garry, Sekertaris utama dari Sean Agency." ucap pria itu.
"Kroom !" ucap Feira sembari tersenyum kearah Angga.
"Kiryuu_ !" balasnya.
"Sepertinya kalian berdua sudah saling kenal. biar ku tinggal sebentar untuk menyiapkan berkasnya." Miss Karina tersenyum bangga ke arah Angga, kemudian berdiri menuju ke luar ruangan.
"Tidak usah takut, silahkan duduk." ucap sekertaris Garry melihat ke wajah Angga yang tengah kebingungan dengan sikap Miss Karina.
"Sebenarnya saya cukup kaget melihat sikap miss Karina yang begitu bahagia, padahal biasanya beliau selalu marah-marah bahkan untuk tamu sekalipun."
"Sepertinya kamu sudah bersiap-siap Kroom, kalau begitu kita langsung berangkat." Ucap Fei menggebu-gebu.
"Tunggu sebentar, aku masih belum paham sama sekali." Angga masih kebingungan dengan kedatangan orang penting seperti sekertaris Garry dihadapannya.
"Aku akan menjelaskannya lebih detail di mobil. Yang jelas, tolong bacalah surat ini baik-baik untuk menjelaskan pertanyaanmu secara garis besar." Sekertaris Garry menyodorkan dokumen ke arah Angga.
"Surat permohonan.... merekrut pemain... God of Highwick.... akomodasi berupa..... selama 2 tahun dan dapat diperpanjang sesuai...." Angga membaca pelan dengan ekpresi terkejut.
"Astaga... aku pikir ini..."
"Bagaimana ? apakah kamu setuju atau keberatan, angga ?"
"Ini serius ?"
"Yap, walaupun ini sangat mendadak. tapi, mengingat open server dibuka pada hari ini, jadi tidak ada waktu untuk berfikir."
Angga akhirnya paham kenapa Miss Karina bersikap baik tadi. Dan kenapa hal ini sangat mendadak dan juga sangat formal daripada pembicaraannya dengan Kiryuu_ di dalam game tadi. Inilah langkah yang harus di tempuh oleh pro gamer dengan pihak sponsor.
"Aku menyetujuinya !" Ucap Angga dengan tegas. Fei tersenyum lebar mendengarnya. begitu juga dengan Sekertaris Garry.
"Kalau begitu kita bergegas." ucap Sekertaris Garry.