Aku bisa jelaskan untuk...." Tut Tut Tut... Ponsel nya berbunyi bertanda panggilan telah selesai. Shafa menutup ponsel nya sebelum Devan menyelesaikan kata-katanya.
Devan kembali mencoba melakukan panggilan nya dan ternyata suara operator lah yang menjawab nya. Hingga beberapa kali Dev mencoba menghubungi Shafa namun kembali operator lah yang menjawab nya.
"AAARGGGGHHH! Sialan!" Teriak Devan dalam kamar luas dan kedap suara itu.
Devan melempar ponsel hingga terlihat retak dan mati di seketika.
Devan kembali mengambil ponsel nya kembali, dan "aaaaarrrggghh kenapa mati? Percuma handphone mahal jika Bari di banting begitu saja mati! Dasar nggak berguna!" Gumam Devan.
Terima kasih masih terus mengikuti cerita ini untuk mendapatkan voucher baca gratis bisa vote dan komentar di cerita ini ya.. so jangan lupa vote dengan power stone dan masukan ke library kalian ya untuk mendapat info update berikut nya..
terima kasih dan Sampai jumpa di bab selanjut nya...