Download App
96.93% Reinkarnasi dan berkeliling antar dunia anime / Chapter 158: Memasak Ramen (21+)

Chapter 158: Memasak Ramen (21+)

Pelan-pelan Adi mengikatkan celemek di sekitar tubuh Yasaka, hanya karena celemeknya kecil atau karena ukuran tubuh Yasaka yang besar, maka pemandangan celemek yang menggelembung begitu besar terlihat jelas.

Pemandangan tersebut tidak membuat sesuatu yang aneh, justru sebaliknya, Adi bisa melihat pesona khusus yang ditunjukkan oleh yasaka, belum lagi di balik celemeknya, perubahan yang lebih besar sangat jelas, dimana entah bagaimana baju kimono yang dikenakan oleh yasaka sekarang sudah berubah menjadi hanya pakaian renda hitam seksi.

Dicocokkan dengan celemeknya, Adi dapat melihat dengan jelas bahwa ini adalah mahakarya.

"Slurpp..." Menelan ludah yang jatuh tanpa sadar.

"Fufufufu...tertawa menawan, kata Yasaka

"kenapa ngiler sayang?? Padahal kita belum mulai masak" dengan tampang rubah yang menawan Yasaka menatap Adi, ditambah dengan postur tubuh yang menggoda.

Adi merasa darah di tubuhnya akan keluar deras, jika tidak bisa menahannya dengan baik.

"Hahahah....tidak malu, hanya saja aroma bumbu masakan ini begitu menggugah selera, hingga tanpa sadar aku menelan air liurku" jawab Adi balik.

"Oke, karena aku sudah berganti pakaian, bukankah kamu juga ingin berganti menjadi seragam koki?" jawab Yasaka.

"Oke kalau begitu tunggu sebentar" Adi segera melepas semua pakaian yang dikenakannya dan hanya menyisakan CD yang berada di bagian bawah tubuhnya.

Melihat tubuh six pack Adi, Yasaka memancarkan mata cerah.... jelas bahwa ia juga mengalami peningkatan napas.

Melihat reaksi ini, Adi senang dan sengaja menggoda.

"Ada apa dengan mata panas itu ??? Ohhhh ... apakah kamu benar-benar menyukainya sayang ??" Adi menggoda Yasaka.

"Emmmmmm…iya….bagian ini yang paling aku suka" membelai lembut tubuh Adi.

"Hissssss.... Adi merasakan tersengat listrik.

Memainkan jemarinya yang halus dan melengkung, Yasaka mulai menggali misteri tubuh seksi Adi.

Dari atas ke bawah dan pada akhirnya dia berhenti di cdnya.

Melihat Adi, Yasaka berkata "bukankah di sana sempit?" Yasaka bertanya pada Adi dengan suara lembut menggoda, sambil melihat CD yang tampak menonjol seolah menyembunyikan sesuatu yang mengerikan.

"Ehem....." Dengan susah payah menahan api yang menyala Adi berkata "belum waktunya makan utama, kita masih perlu persiapan matang untuk memasak ramen" jawab Adi kepada Yasaka sambil memeluknya.

" Ahh... merasakan dekapan kuat dan hangat Adi, Yasaka menghela nafas.

Apalagi saat Adi menekan mereka berdua dengan erat dengan Yasaka di depan dan Adi di belakang.

Dia bisa dengan jelas merasakan tusukan lembut yang diblokir oleh kain tipis yang terus bergesekan dengan bagian terlemahnya.

"Emmmm..." Merasakan aliran listrik yang mengalir, tanpa sadar Yasaka bersandar sepenuhnya pada Adi.

Tak satu pun dari keduanya bergerak, hanya menikmati momen hangat yang terjadi, hingga tak lama kemudian Adi berkata di telinga Yasaka.

"Emmmm... baiklah" jawab Yasaka lembut kepada Adi.

Masih di depan Yasaka kemudian mulai mencari meja di kamar tidurnya, setelah menemukannya dia dengan lembut memegang ujung meja, dan dengan terampil membuat gerakan untuk menyiapkan bahan di depan meja.

Melihat hal tersebut, Adi pun senang mengapresiasi lekuk tubuh Yasaka.

Dia tidak bisa membayangkan bahwa tubuh yang begitu harum di depannya saat ini adalah seorang wanita yang telah melahirkan seorang anak.

Karena Adi dapat dengan jelas merasakan vitalitas kuat yang terpancar dari Yasaka, apalagi setiap gerakan yasaka seperti sebuah karya seni, penuh godaan dan juga kepuasan mata.

Sehingga membuat Adi yang kini cukup hot tak tahan dengan apa yang disaksikannya.

"Sayang, apakah adonan mie ramennya sudah siap?" tanya Adi pada Yasaka dengan suara bergetar penuh nafsu.

"Hampir....hampir selesai sayang..." Balas dengan suara yang tak kalah gemetarnya kepada Adi.

"Kalau begitu biarkan aku membantumu mengaduknya" jawabnya kembali sambil mulai mengulurkan tangannya ke arah dua adonan besar yang disiapkan oleh yasaka.

"Emmmm....

"...sabarlah sayang...

" Ya seperti itu...

"Berikan tekanan yang cukup...

"Ahhh...ha...sudah cukup besar???" Yasaka bertanya dengan wajah yang kini penuh kemerahan dan samar-samar adi bisa melihat kristal keringat menetes di wajahnya yang cantik menawan.

"Hu....hu....menahan nafas Adi lalu berkata" sayang.....adonannya sudah jadi dan sudah siap, tapi saya perlu mencoba dulu apakah adonannya enak.

" Ahhhh....tidak sayang...." Saat Yasaka hendak Menghentikan gerakan mencicipi Adi dia tersentak....

Karena Adi bergerak lebih cepat.

"Hmmm...ini manis...

"Ummmm... desahnya...

"Ahhhh ..... apakah kamu ... kamu ..... sudah mencicipinya sayang ...."

Dengan suara lemah Yasaka bertanya pada Adi.

"....ummm.

"Emmmm....baiklah kalau begitu...." Yasaka membalas dengan nada penuh harap.

"Baiklah aku rasa sudah cukup jadi mari kita mulai....." kata Adi lagi.

Kemudian dengan cekatan dibantu oleh yasaka Adi mulai memanjakan diri dengan mulai memanaskan air yang kemudian ditambah dengan beberapa bahan tambahan seperti tulang sapi sebagai bahan dasar kaldu....

Dan beberapa bumbu juga ditambahkan.

Menunggu dengan sabar, Adi dan Yasaka terus berkeringat hingga akhirnya merasa harus melepas semua pakaian yang mereka kenakan.

Dan pada akhirnya Penampilan dua pasang tubuh telanjang dihadirkan, dimana keduanya kini terjerat keringat.

"Sudah masak sayang...biarkan kucicipi kuahnya" ucap Adi tidak sabar kepada Yasaka.

"Emm...sayang coba..." balas Yasaka sedikit lemah tapi jelas menunggu penilaian Adi.

"Slurp...slurp...

"Ahhh... ahhh..

"Slurp...slurp...

"Emmmm... sedikit asin sayang...

"Ahhhh .... apakah ini sedikit asin sayang ???" tanya yasaka lemah.

"Ya, agak asin sayang, tapi coba lagi, mungkin kali ini tidak asin," jawab Adi lalu mulai melanjutkan mencicipi soto.

"Slurp...slurp...slurp....

"Uh-huh... uhh...

"Menyeruput...

"Sayang...aku....aku....." Yasaka sepertinya berkata pada Adi tapi sayangnya dia tidak bisa menyelesaikan kata-katanya.

Karena saat itu Adi semakin rakus menyeruput kuahnya "slurppppppo...

"Ahhhhhhhh...blubrbbbbbbbbbb..." Terdengar suara jeritan yasaka, disusul suara kuah yang mendidih.

"Slurppp....ahhh..... kali ini rasanya pas sayang" jawab Adi dengan wajah puas, hanya saja wajah Adi terlihat jelas penuh embun dari kuah yang mendidih.

"Huft...huft...huft...." Masih mengatur napasnya yang berat, Yasaka lalu berkata.

"Terima kasih sayang jika kamu puas dengan rasanya, sekarang saatnya menyajikan ramennya, aku lapar" jawab Yasaka dengan tatapan penuh harapan dan berharap untuk segera memakan ramennya.

"Baiklah kalau begitu, aku juga lapar" jawab Adi mengiyakan.

"Baiklah kalau begitu biar kuaduk kuahnya dulu agar ramennya lebih enak" kata Adi kepada Yasaka sambil mulai memegang sendok kuah ramennya.

"Emmmm..." Yasaka hanya mengeluarkan suara kecil tapi matanya terus menatap sendok kuah yang dipegang Adi.

"Saya aduk sayang" kata Adi dan mulai memasukkan sendok kuah ke dalam panci.

"Ughh...." Yasaka mengeluh pelan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C158
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login