Download App
9.34% Suamiku pilihan ayah / Chapter 17: 17.Wisnu kembali ke rumah

Chapter 17: 17.Wisnu kembali ke rumah

Jihan kini telah sampai di halaman rumah sakit, segera Jihan memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit setelah mobil terparkir Jihan keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk kedalam gedung rumah sakit.

Tak berapa lama Jihan melangkahkan kakinya menuju ruang rawat Wisnu akhirnya jihan jihan sampai didepan ruang rawat Wisnu ayahnya, langsung Jihan membuka pintu kamar rawat wisnu.

Ceklekkk

"Assalamualaikum?" ucap Jihan.

"Waalaikum salam." ucap wisnu dan asih bersamaan.

"Jihan, kamu sudah sampai sayang?" tanya Wisnu melihat Jihan.

"Iya ayah." ucap Jihan menghampiri Wisnu.

"Jihan, tadi ayah sudah di periksa oleh dokter kata dokter ayah harus sering di check up kesehatannya minimal seminggu sekali?" ucap Wisnu.

"Iya ayah, nanti kita akan check up kesehatan ayah seminggu sekali." ucap Jihan.

"Iya sayang." ucap Wisnu.

"Ayah, Jihan mau keluar sebentar untuk menyelesaikan administrasi ayah,Jihan tinggal sebentar dulu ya ayah?" ucap Jihan.

"Iya sayang." ucap wisnu.

"Ibu asih, Jihan tinggal sebentar ya, mau menyelesaikan administrasi ayah." ucap Jihan mendekati Asih.

"Iya Jihan." ucap Asih.

Setelah pamit kepada Wisnu dan asih, Jihan berlalu pergi dari ruang rawat Wisnu menuju administrasi rumah sakit, Jihan jalan melewati koridor rumah sakit hingga tak berapa lama Jihan sampai di depan administrasi rumah sakit.

Setelah selesai mengurus administrasi wianu sang ayah, Jihan segera kembali ke ruang rawat Wisnu dengan diikuti perawat laki- laki yang membawa kursi roda untuk membantu Wisnu.

Tak berapa jalan, kini Jihan dan perawat laki- laki tersebut sudah sampai di depan ruang rawat Wisnu, segera Jihan dan perawat langsung masuk ke dalam.

ceklekkk

"Assalamualaikum?" ucap Jihan

"Waalaikum salam." ucap asih dan Wisnu bersamaan.

"Sayang? kamu sudah menyelesaikan administrasi ayah?" tanya Wisnu.

"Udah ayah, mari kita pulang ayah." ucap Jihan mendekati Wisnu.

"Iya sayang." ucap wisnu.

"Mas?" panggil Jihan ke perawat laki-laki

"Iya nona." ucap perawat.

"Tolong bantu ayah saya duduk di kursi roda, ya mas?" ucap Jihan.

"Iya nona." ucap perawat laki-laki mendekati wisnu

"Pak, mari saya bantu?" ucap perawat membantu Wisnu duduk di kursi roda.

Wisnu hanya mengangguk kan kepada nya saja saat perkataan perawat.

"Terima kasih ya, kamu mau bantu saya." ucap wisnu yg sudah berada di kursi roda.

"Iya pak, sama- sama." ucap perawat laki-laki.

"Ibu asih, mari kita pulang?" ucap Jihan ke asih.

"Iya nona."ucap asih.

"Mas, terima kasih ya telah membantu saya?" ucap jihan ke perawat.

"Iya nona sama- sama, ada lagi yang mau saya bantu nona? ." ucap perawat.

"Tidak ada mas, mas boleh kembali lagi bekerja, sekali lagi saya terima kasih?" ucap Jihan.

"Iya nona sama- sama, saya pamit nona." ucap perawat.

"Iya silahkan." ucap Jihan tersenyum.

Setelah ke pergian perawat dari ruangan wisnu, tak berapa lama Jihan pun beranjak pergi meninggalkan ruangan wisnu menuju mobilnya yang berada di parkiran rumah sakit, jihan mendorong kursi roda Wisnu dan diikuti asih di belakang nya.

Sesampainya Jihan dan asih dimobil, segera jihan membantu Wisnu untuk masuk ke dalam mobil setelah Wisnu berada didalam mobil Jihan dan asih juga masuk ke dalam mobil dengan Jihan yg menyetir mobilnya dan asih duduk di belakang bersama Wisnu, Jihan langsung melajukan mobilnya menuju pulang ke rumah.

Hampir beberapa menit, Jihan melajukan mobilnya akhirnya mobil jihan sampai di depan rumahnya, segera Jihan turun dari dalam mobil dan diikuti asih turun dari mobil.

Jihan dan asih membantu Wisnu duduk di kursi roda setelah Wisnu berada di kursi roda Jihan mendorong kursi roda Wisnu sampai ke rumah mereka, sampai di dalam rumah terlihat yani asisten rumah menyambut Wisnu.

"Selamat datang di rumah pak wisnu." ucap yanu.

"Iya yani, terima kasih."ucap wisnu senyum.

"Kamar ayah sudah di bersihkan mbak?" tanya Jihan ke yani.

"Sudah nona." ucap Yani.

"Terima kasih mbak, ibu asih...mbak yan?saya pamit mengantarkan ayah ke kamarnya?" ucap Jihan.

"Iya nona." ucap Yani langsung disambut asih.

"Iya jihan, silahkan." ucap Asih tersenyum.

Jihan berlalu pergi meninggalkan asih dan Yani untuk mengantar kan Wisnu ke kamar, sesampainya di kamar terlihat Jihan membantu Wisnu merebahkan tubuhnya di kasur.

"Ayah...ayah istirahat dulu, Jihan akan buatkan bubur untuk ayah?" ucap Jihan.

"Iya sayang." ucap wisnu.

"Baiklah ayah, Jihan tinggal ke dapur dulu ya?" ucap Jihan.

Wisnu hanya mengangguk kepala nya saat perkataan jihan.

Jihan ke luar dari kamar wisnu menuju dapur untuk membuatkan bubur sedangkan wisnu terlihat mengambil ponselnya yang berada di samping tempat tidurnya.

Wisnu mencari nama Reza di layar ponsel nya setelah menemukan nama Reza Wisnu segera menghubungi Reza, ponsel Wisnu pun tersambung ke Reza.

"Halo, Assalamualaikum nak reza?" ucap wisnu.

"Waalaikum salam pak wisnu,apa kabar pak wisnu?" ucap Reza di sebrang telpon.

"Alhamdulilah, sudah lebih baik nak Reza." ucap wisnu.

"Alhamdulilah kalau pak wisnu sudah lebih baik, pak wisnu masih di rumah sakit?" tanya Reza.

"Tidak nak, saya baru saja pulang dari rumah sakit hari ini."ucap wisnu.

"Oh, alhamdulilah kalau pak wisnu sudah pulang." ucap Reza.

"Iya nak, nak reza saya ingin membicarakan masalah pernikahan kalian beberapa hari lagi, bisa kita bertemu untuk membahasnya?" tanya wisnu.

flashback

Setelah Wisnu bicara dengan Jihan masalah pernikahannya, keesokan harinya Wisnu menghubungi Reza kalau Jihan menerima pernikahannya, Wisnu menetapkan pernikahan nya akan di gelar seminggu lagi, Reza langsung mengiyakan acara pernikahannya yang diadakan seminggu lagi.

Flashback of

"Bisa pak, bertemu di mana pak Wisnu ?" tanya Reza.

"Dirumah saya nak reza, apakah besok nak Reza bisa datang ke rumah?" ucap wisnu.

"Bisa pak, tapi Reza datang saat jam makan siang kantor." ucap Reza.

"Iya nak Reza tidak apa- apa, sekalian saja kita makan siang bersama besok di rumah? " tanya Wisnu.

"Baiklah pak wisnu, besok saya akan datang." ucap Reza.

"Terima kasih nak Reza." ucap wisnu.

"Iya pak wisnu." ucap Reza.

"Nak Reza tolong jangan panggil saya pak wisnu, panggil saya ayah seperti Jihan memanggil saya." ucap wisnu.

"Baiklah ayah." ucap Reza

"Makasih nak reza, saya senang mendengar bak Reza memanggil saya ayah." ucap wisnu.

"Iya ayah." ucap Reza.

"Ya sudah ya nak Reza, ayah tutup dulu ya telponnya."ucap wisnu.

"Iya ayah." ucap Reza.

"Assalamualaikum nak reza?" ucap wisnu.

"Waalaikum salam ayah." ucap reza.

Setelah mengakhiri teleponnya dengan Reza Wisnu merebahkan tubuhnya di kasurnya hingga pun terlelap tidur.

Komen yang positif biar author tambah semangat!!!

Terima kasih 🙏


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C17
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login