Chapter 149: KEINGINAN TERAKHIR PAPA

Setelah mengucapkan kaliamat tahlil dan dua kalima syahadat, ayahanda Fatih yang belum sempat memiliki nama Islam akhirnya telah wafat dalam keadaan yang Insyaallah Husnul khotimah. Beliu menghembuskan nafas terakhir, dalam pangkuan Fatih, menoleh ke kanan dengan bibir tersenyum seperti seorang yang tengah tertidur pulas, serta tangan sudah bersendekap.

"Innalillahiwainnailaihi rojiun," seru Fatih lirih.

Dion yang sejak tadi diam tercengang menyaksikan moment tersebut seketika ikut mendekati sahabat dan turut membantu mengurus jenazah ayahnya Fatih.

Meskipun sempat terjadi perdebatan di rumah duka, tapi akhirnya almarhum papanya Jordan akhirnya tetap dimakamkan sesuai wasiat karena memang kini dia adalah seorang muslim. Jadi, untuk mengurus jenazahnya tidak butuh jas, mekap sepatu pantofel dan peti. Melinkan hanya kain kafan batu nisan saja.