Download App
4.76% FROM SEX TO LOVE 2 / Chapter 2: Bab. 2 Kurang Puas dan Merasa Kesal

Chapter 2: Bab. 2 Kurang Puas dan Merasa Kesal

Usai menenggak sebotol Anggur tersebut kepala Ivan terasa pusing.

"Baru satu botol kepalaku kok sudah pusing ya Ris ...?!." kata Ivan.

Risma yang sedang duduk di samping kanan nya Ivan, dengan tanpa sehelai kain pun yang menutupi buah dadanya tersebut, akhirnya perlahan bersandar di bahu Ivan.

"Ayolah ... habiskan." ucap Risma sembari tangan nya mengelus-elus penis Ivan yang masih terlapis CD (celana dalam), namun dengan resleting dan kancing celana tersebut yang sudah dalam keadaan dibuka olehnya.

Kemudian Ivan kembali mengambil sebotol Anggur lagi dengan tangan kirinya sembari tangan kanannya memainkan puting payudaranya Risma.

Ivan menatap botol anggur yang dia pegang tersebut selama beberapa detik dan lalu langsung menenggaknya.

Usai menenggak satu botol anggur lagi!, kepala Ivan terasa lebih pusing dari sebelumnya.

"Hah ..., kepalaku semakin berat Ris ...." kata Ivan.

Mendengar hal itu, Risma justru tersenyum, dan lalu dia memasukan tangan-nya kedalam CD nya Ivan.

Kini tangan Risma langsung bersentuhan dengan penis Ivan tanpa penghalang.

Penis Ivan telah menegang!, namun Risma hanya menggosokan tangannya secara perlahan, dan sesekali memainkan kepala penis tersebut.

Tinggal sebotol Anggur lagi!, tetapi kepala Ivan sudah sangat berat, namun Ivan tetap mengambil nya.

Kali ini Ivan tidak berani menenggak-nya, dia menuangkan anggur tersebut ke sloki (gelas berukuran kecil).

Lalu Ivan meminum nya persloki.

Risma cuma tersenyum saat melihat itu.

Kemudian Risma mengatakan sesuatu.

"Per sloki?!, jika kamu sanggup menenggak setengah botol lagi, maka aku akan mengulum penismu." kata Risma sembari tersenyum dengan tangannya yang tetap asik memainkan penis Ivan.

Ivan mencoba berpikir sejenak sambil menikmati rasa nikmat di penisnya yang sedang di elus elus sama Risma.

Setelah berpikir, Ivan segera menenggak nya, bukan hanya setengah botol yang ia tenggak, namun satu botol anggur tersebut langsung di tenggak habis olehnya tanpa ada setetespun yang tersisa.

Setelah itu kepalanya langsung terasa sangat berat, bagian tubuhnya terasa tebal dan gairah seks nya juga semakin meningkat.

Dengan cekatan Ivan langsung melepaskan semua celananya, hingga penisnya terlihat jelas sedang berdiri tegak bagaikan tiang listrik.

Risma juga langsung meresponya, bibirnya menggigit leher Ivan dengan pelan, dengan posisi tangan nya memegang penis Ivan dengan sedikit lebih erat dari sebelumnya.

Setelah itu Lalu Risma melanjutkan gigitan nya ke dada Ivan, karena pada saat itu nafsu Risma juga semakin meningkat saat memainkan penis Ivan.

Setelah dirasa cukup!, lalu kemudian Risma melepaskan gigitan nya, kemudian berdiri dan menarik Ivan hingga sampai ke ranjang.

Sesampainya di ranjang, Ivan juga langsung rebahan di ranjang tersebut, dengan kedua tanggan nya yang terlentang memenuhi ranjang.

Tanpa menunggu, Risma juga bergegas melepaskan celana dalam nya dan langsung menaiki ivan.

Namun dengan posisi mulutnya berhadapan dengan penis Ivan, dan pantat nya di atas kening Ivan dengan kemaluan yang posisi nya tepat di muka Ivan dan menempal di bibirnya Ivan.

Dirasa posisinya sudah pas!, Ivan segera menjilati bibir kemaluan Risma, sedangkan Risma tengah asik mengulum penis Ivan.

Perlahan dan dengan pelan kemudian Ivan memasukan lidahnya ke lubang kemaluan tersebut, yang terlihat mungil dan berwarna kemerah-merahan itu.

"Ah ..., seketika itu Risma mendesah dengan lirih.

Semakin dalam Ivan memasukkan Lidahnya.

Semakin terdengar panjang dan keras pula desahan Risma.

Kemaluan itu semakin basah, namun belum mencapai puncaknya.

Risma yang terus mengulum penis Ivan dengan tadinya hanya perlahan-lahan, kini dia mempercepat gerakannya.

"Uh ..., desah Ivan saat itu pula lalu menggigit kemaluan Risma dengan spontan.

Mendengar Ivan mendesah keenakan, Risma justru lebih mempercepat lagi gerakan nya, kepalanya Risma mengangguk-angguk dengan cepat, dan Risma menggunakan tangan nya untuk menggosok pangkal penis tersebut yang tidak mampu di jangkau dengan mulutnya.

"Ouh ...."

"Ouh ...."

Ivan kembali mendesah dengan muka yang memerah dan dengan penis yang mengembang seakan balon mau meledak.

Ivan nggak mau kehilangan puncak kenikmatan nya begitu saja, walaupun dia tau ini nikmat, tetapi dia merasa puncak kenikmatan nya tidak disini.

Dan karena kenikmatan tersebut sudah hampir memuncak, Ivan segera mengangkat paha Risma dan bangun dari tidurnya.

Kemudia Ivan menggulingkan Risma hingga risma terbaring di ranjang tersebut.

Ivan memegang erat kedua paha Risma dan mebuka lebar-lebar kedua paha tersebut, hingga lubang kemaluan itu terlihat jelas di matanya.

Tanpa menunggu waktu, seketika itu Ivan langgsung menancapkan penis nya ke dalam lubang kemaluan tersebut hingga amblas sampai pangkalnya.

Seketika itu pula terdengar suara.

"A ... Ac ... Ahh ...," desah Risma terdengar dengan sangat merdu.

Semakin lama adegan tersebut dilakukan, Risma semakin menikmatinya pula.

Setelah di rasa kemaluan tersebut cukup basah, Ivan segera menggerakan penisnya keluar masuk dari kemaluan tersebut, dengan irama yang sedikit lebih cepat dari sebelum nya.

Tingkah nya Risma semakin tidak karuan, tangan nya meremas-remas rambut Ivan dan bibir nya pun memerah.

Tak kuasa melihat bibir Risma yang kemerah merahan itu, lalu Ivan menempelkan bibirnya dan mengulum bibir Risma sembari mempercepat menggerakan penisnya maju mundur.

Hal itu membuat Risma tidak bisa mendesah dan hanya bisa menggigit bibir Ivan dan bermain dengan lidah Ivan sembari tangan-nya memegang pantat Ivan untuk membantu mempercepat gerakan nya.

Ivan menggoyangkan pantat nya, menggerakan penisnya dengan lebih cepat lagi dari sebelumnya, dan Ivan merasakan bahwa kemaluan Risma semakin basah dan semakin menggigit penisnya.

Risma masih terus mengulum bibir Ivan, merasakan kenikmatan yang di berikan oleh Ivan kepadanya, dan Risma mencoba menggigit lidah Ivan yang sedang di cumbunya.

Namun Ivan yang sedang menggoyangkan penisnya secara cepat ini, memancing Risma untuk menjulurkan lidahnya, dan seketika itu Ivan menghisap lidah Risma dan justru malah menggigit lidah Risma dan menekan kuat-kuat penisnya yang berada didalam kemaluan Risma hingga masuk lebih dalam lagi.

Dan seketika itu pula Risma merasakan ada sesuatu yang telah keluar dari penis Ivan dan menghangatkan kemaluannya (Ivan telah orgasme).

"Yah ..., muncrat!. " ucap Risma dengan kecewa.

Dan setelah itu Ivan langsung tertidur disamping Risma.

"Hadech ..., penisnya pelor, orang nya tidur!." gumam Risma dalam hati.

Disaat Ivan telah tertidur, Risma justru merasa tidak senang dan dia gelisah, karna dia belum mencapi puncak kenikmatan-nya.

Buah dadanya masih mengencang, gairahnya sex nya pun masih tinggi, dan dia berharap ada beberapa penis lagi yang masuk ke lubang kemaluan nya.

Lalu Risma mencoba menelpon Amel dan berniat memberi tahunya, bahwa order di lanjut sekarang juga.

Setelah beberapa kali Risma menghubunginya, namun Amel tidak kunjung mengangkat telepon darinya.

Sehingga hal tersebut membuat Risma semakin kesal.

"Sial!!!." ucap Risma dengan kesal sembari melempar Hp nya.

Amel yang mendengar Hp nya berbunyi beberapa kali sebenarnya terbangun, namun belum membuka matanya dan hanya menggerakan tanggannya kesisi-sisi tidurnya untuk mencari Hp nya.

Karena belum membuka mata, jadi Amel belum menyadari bahwa dia sedang tidak ada di kamarnya, melainkan sedang tidur di kamar seorang pria yang telah menolongnya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login