"T… tapi, Selir Cheng. Kita—"
"Kita kembali ke balai agung, apa kau tak mendengar dengan jelas perkataanku?" geram Selir Cheng Wan Nian lagi. "Kalian tahu, Yang Mulia Raja sampai detik ini tak kunjung datang. Dan aku tidak mau kalau sampai singgasana diambil alih oleh Iblis bejat seperti Pangeran Wu Chong Ye. Aku tidak mau disentuh apalagi dijamah oleh Iblis busuk itu!" marahnya kemudian. Dengan langkah cepat dia berjalan menuju balai agung. Tapi langkahnya terhenti, saat dia melihat sosok yang mengenakan hanfu berwarna putih itu berdiri di hadapannya. Mata Selir Cheng Wan Nian tampak nanar, dia nyaris ambruk kembali kalau tidak ditangkap oleh sosok itu.
"Kenapa kau jadi selemah ini?" tanya sosok yang sudah mendekapnya itu.
"Apakah Yang Mulia tidak bertanya, betapa berat hati hamba menahan rindu karena kehilangan Yang Mulia?" lirih Selir Cheng Wan Nian.