Download App
60% Aku Dipaksa Jatuh Cinta / Chapter 36: Apa Rasanya Ciuman?

Chapter 36: Apa Rasanya Ciuman?

Editor: Wave Literature

Sebelum nyonya besar Xue menyelesaikan perkataannya, Ye Li dengan emosional bangkit berdiri. Xue Cheng yang sedang meletakkan kepalanya di atas pundak Ye Li untuk melihat hasil perlombaan Xue Xi tanpa sengaja terbentur pundak Ye Li.

"Ah." Dagu Xue Cheng kesakitan.

Ye Li dengan panik melihatnya dan bertanya, "Kamu baik-baik saja?"

Nyonya besar Xue tertawa dingin dan berkata, "Melihat sikapmu yang seperti ini pasti hasilnya sangat buruk kan?"

Saat nyonya besar Xue selesai bicara, Ye Li langsung berteriak dengan gembira, "288! Xixi benar-benar sangat pintar!"

Xue Cheng juga ikut senang, "Apa?"

Nyonya besar Xue yang juga terkejut bertanya, "Mana mungkin bisa setinggi itu, kamu pasti salah lihat!"

Xue Cheng mengambil tablet dari tangan Ye Li dan dengan terkejut berkata, "Benar-benar 288!"

Nyonya besar Xue mengerutkan alisnya dan dengan tidak percaya berjalan maju dan melihat angka yang ada di layar tablet, dia masih tidak bisa menerimanya, "Mana mungkin, ini tidak mungkin…"

Di dalam sekolah, keadaan di dalam forum sekolah sekarang sudah berbalik.

[Papa, terimalah permohonan maafku!]

[Seorang jenius memang jenius! Aku mengakuinya!]

[Selama beberapa hari ini aku ternyata bertarung secara online dengan Xue Xi si jenius.]

[Hei jenius, apa kamu kekurangan anak buah?]

Dari semua komentar pujian, muncul sebuah komentar jahat.

"Yao Bu Ke Ji" : [Siapa yang tahu hasil itu asli atau palsu, bagaimana jika itu semua rekayasa?]

(Yao Bu Kei Ji memiliki arti Unreachable.)

Tapi Xue Xi berhasil menggunakan hasil lombanya untuk menampar semua orang yang meragukannya, jadi saat komentar itu keluar seketika langsung diserbu banyak orang dan dalam waktu 5 menit komentar itu dihapus.

"Yao Bu Ke Ji ini pasti adalah adalah 'anjing peliharaan' Xue Yao dan Fan Han yang setiap hari tunduk kepada mereka berdua. Siapa pemilik akun ini? Menjijikkan!"

Qin Shuang yang suka bicara itu menggunakan waktu pelajaran untuk bergosip, "Kak Xi, aku akan memberitahumu sebuah gosip. Apa kamu tahu, XX dari kelas 2 dan XX dari kelas 3 kemarin ditangkap di lapangan sekolah! Aku dengar mereka berdua bersembunyi di pojokan dan sedang berciuman kemudian hari ini orang tua mereka dipanggil, coba tebak akhirnya."

Sejak Xue Xi mengetahui hasil perlombaannya dia selalu tenang. Saat ini dia sedang mengemasi bukunya untuk pergi ke kelas persiapan olimpiade sains dan mendengar perkataan Qin Shuang, dia menanggapinya dan bertanya, "... Apa?"

"Setelah kedua keluarga bertemu, ternyata mereka adalah rekan bisnis, akhirnya mereka memutuskan untuk menjodohkan kedua anak mereka! Kak Xi, bagaimana menurutmu?"

Xue Xi dengan tenang berkata, "... Tidak bagus pacaran dini."

Qin Shuang, "..."

Xue Xi bangkit berdiri kemudian dia melewati Qin Shuang dan saat baru saja mau keluar dia tiba-tiba berhenti. Dia berhenti di depan Qin Shuang kemudian dengan sorot mata datar, matanya yang besar melihat ke arah Qin Shuang dan bertanya dengan serius, "Apa rasanya ciuman?"

Qin Shuang seketika tertegun mendengar itu, "Ha? Ini… aku tidak pernah mengalaminya jadi aku tidak tahu!"

Xue Xi hanya membalas, 'Oh' kemudian dia berjalan keluar dari ruang kelas.

Setelah masuk ke dalam ruang kelas persiapan olimpiade sains dan Xue Xi baru saja duduk, semua orang langsung mengelilinginya dan bertanya, "Xue Xi, kamu benar-benar mendapatkan nilai 288?"

Xue Xi menganggukkan kepalanya.

Kemudian orang itu mengulurkan tangannya, "Jenius, aku boleh memegang tanganmu? Hari ini ada tes olimpiade sains, biarkan aku mendapatkan sedikit kepintaranmu!"

Xue Xi melihatnya sesaat kemudian mengangkat tangannya dan orang itu langsung menggenggam tangannya.

Xue Yao yang baru masuk melihat keadaan ini langsung mengepalkan tangannya karena marah. Dia langsung duduk di depan Xue Xi lalu tersenyum dan berkata, "Kak, kamu tahu baru saja Universitas Bing menelpon Fan Han dan mengundangnya untuk bergabung ke sekolah mereka, Fan Han akan mendapatkan potongan 20%, apa mereka mengatakan akan memberimu potongan?"

Xue Xi melihat ke arah Xue Yao, "... Tidak."

Xue Yao seketika mengangkat dagunya dan berkata, "Itu sepertinya karena kamu tidak ikut olimpiade saat kelas 2 jadi tidak memberikan kesan yang dalam untuk mereka. Mereka tidak terlalu memperhatikan orang yang hanya mendapatkan nilai tinggi 1 kali."

Xue Xi, "..."

"Kak, kenapa kamu masih mengerjakan soal latihan olimpiade matematika? Hari ini ada tes sains, kamu bisa?"

Xue Xi menjawab pertanyaan Xue Yao 1 kali itu sudah bagus, sehingga sekarang dia malas untuk menanggapinya. Dia hanya menundukkan kepala dan mengerjakan soal latihan olimpiade matematika. Hari ini Pak Liu memeriksa jawaban soal perlombaannya dan dia menemukan Xue Xi mendapatkan potongan 12 poin karena proses penyelesaian masalah yang dia lakukan. Karena dia belajar secara mandiri sehingga dia tidak benar-benar memiliki rumus yang pasti, karena itulah dia mendapatkan pengurangan nilai. Pak Liu juga mengatakan kepadanya jika ingin memperbaiki hal itu dia hanya bisa melakukannya dengan banyak berlatih.

Karena Xue Xi tidak menanggapinya, Xue Yao jadi merasa tidak tertarik. Saat ini Pak Sun masuk ke dalam ruang kelas dan membawa 1 tumpuk soal, "Xue Xi berhasil menang dalam perlombaan matematika dan membuat harum nama sekolah kita. Kita juga harus bertambah semangat dan semakin bekerja keras, bapak menantikan kemenangan kalian dalam olimpiade sains!"

Di sekolah internasional selain 2 kelas eksperimen, sebagian besar siswa akan melanjutkan sekolah ke luar negeri, karena itu mereka tidak memandang penting sebuah perlombaan.

Mereka selalu dikalahkan dalam perlombaan matematika dan sains oleh siswa dari SMA Bing 1 dan SMA Bing 3, tapi tahun ini kuda hitam sekolah mereka muncul hingga membuat Pak Liu sampai dipuji oleh kepala sekolah dan merasa sangat bangga.

Pak Sun melihat ke arah Xue Xi dengan tatapan kecewa. Dia merasa walaupun sehebat apapun Xue Xi, tapi anak itu baru datang ke sekolah mereka setengah bulan dan sebagian besar waktunya hanya digunakan untuk belajar matematika.

Dia memikirkan itu sambil membagikan lembar tes.

Setelah tes berlangsung selama 1 jam setengah, Pak Sun mengumpulkan semua hasil tes. Karena hanya ada 7 siswa, jadi dia langsung memeriksanya di tempat dan membiarkan para murid untuk belajar mandiri sambil mengajukan pertanyaan.

Setelah 10 menit berlalu Pak Liu sudah selesai memeriksa semua lembar tes.

"Pak, berapa nilaiku?"

Xue Yao sudah merasa tidak sabar lagi.

Pak Sun kemudian menjawab, "158, bagus sekali!"

Nilai sempurna untuk olimpiade sains adalah 200, jadi jika mendapatkan nilai ini sudah sangat bagus.

Xue Yao selama ini selalu berada di urutan 5 besar, dia memiliki kepercayaan diri yang besar dalam dirinya. Kemudian dia melihat ke arah Xue Xi kemudian bertanya lagi, "Lalu bagaimana dengan nilai Xue Xi?"

Aku yakin aku jauh lebih unggul daripadanya dalam pelajaran sains karena dia selalu saja mengerjakan soal matematika dan hanya mengerjakan soal sains saat kelas persiapan olimpiade sains ini. Aku yakin aku pasti menang darinya, selama aku bisa menang darinya, maka nilainya di perlombaan matematika bukan lagi apa-apa bagiku. Semua orang memiliki bidangnya masing-masing, jadi aku akan menggunakan bidangku untuk mengalahkannya! 

Saat Xue Yao sedang memikirkan semua itu, ia melihat raut wajah Pak Sun yang terlihat khawatir kemudian dengan tidak percaya berkata, "Dia mendapatkan nilai sempurna."

Xue Yao membelalakkan matanya, mana mungkin hal ini bisa terjadi?!

Saat Xue Xi dan Xue Yao tiba di rumah langit sudah gelap.

Karena sudah mendekati akhir dari musim panas, cuaca mulai terasa dingin.

Saat Xue Yao masuk ke dalam rumah, dia langsung naik ke atas dan masuk ke dalam kamarnya lalu mengunci pintunya.

Xue Xi sama sekali tidak memperdulikannya, dia kembali ke kamarnya sendiri dan belajar.

Tuan besar Xue baru saja pulang kerja. Saat dia mendengar masalah perlombaan yang dimenangkan oleh Xue Xi, matanya langsung berbinar kemudian dia bertanya kepada Xue Cheng, "Kamu sudah menyelidiki pacar Xue Xi?"

Xue Cheng menggelengkan kepalanya.

Tuan besar Xue berpikir sejenak kemudian berkata, "Masih belum ada kabar apapun dari Gao Lao, di pesta ulang tahunnya nanti kamu bisa membawa Xue Xi. Aku dengar saat hari ulang tahunnya dia ingin mencarikan calon istri untuk Lu Chao. Awalnya aku tidak terlalu berharap apapun, tapi Xue Xi begitu hebat jadi sayang sekali jika dibiarkan begitu saja. Suruh dia putus dengan pacar bayarannya itu dan suruh dia untuk mencoba dengan Lu Chao."

Lu Chao, yang berada jauh dari rumah Xue Xi dan sedang ada di dalam minimarket, dia tiba-tiba bersin dan merasa punggungnya terasa dingin.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C36
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login