Download App
53.19% ueueue / Chapter 25: accident#25

Chapter 25: accident#25

Sorenya, Max dan Sing bersiap siap untuk pergi ke malioboro. Tadi Chimmon dan juga Purim bilang mereka akan pergi ke borobudur, sementara Perth ia akan pergi ke rumah neneknya yang ada di bukit bintang.

Jadi mereka semua menyebar.

"Sayang, mamah bilang apa tadi?" Tanya Max sambil memakai sepatunya. Sing yang sekarang sedang memainkan ponselnya pun menoleh.

"Ooh, mamah nanyain aja gimana tadi lancar apa enggak, sama kata papah Harit disuruh tinggal sama Max nanti" lapornya. Max yang mendengar itupun mengangguk, ia sudah tahu sebenarnya.

"Siap, nanti Max cari flat atau penthouse aja di daerah sini" ujar Max lalu mengambil tangan Sing untuk di genggam. Keduanya pun keluar dari kamar dan menuju lobi.

"Oh iya, nanti bulan september kita ke butik bang Arm sama bang Ben kak Din"

"Ngapain?"

"Lah kan mau design baju untuk weddingnya bang Ben sama kak Din, haduh pacar orang lupa" ujar Max sambil mengacak rambut Sing pelan.

"Ohiya deng, lupa. Hehehehe" jawabnya.

Setelah sampai di lobi, mereka segera memasuki mobil Max yang sudah terparkir rapi.

Sepanjang perjalanan, entah kenapa Sing menjadi lebih cheesy dari sebelumnya. Max hanya heran dengan tingkah kekasihnya itu.

Tangan kanan Max di genggam lalu dimainkan, dicium, di foto ataupun apalah sesenangnya dia. Max pun hanya tertawa kecil menanggapinya.

"Harit suka bulan apa?" Tanya Max random membuat Sing yang tadinya sedang menyandar di bahunya pun menoleh.

"Hmm, Harit sih sukanya bulan November, karena dari sekian banyak bulan, di bulan November itulah Harit banyak dapet keberuntungan"

"Hmm, kalau tanggalnya? Suka tanggal berapa?"

"Harit suka tanggal 8, karna di tanggal itu Harit pernah menang lomba gitar di sekolah dulu" jawabnya. Ia jadi teringat masa masa menyenangkannya selama di sekolah kemarin.

Max tersenyum kecil. Sudah ia pastikan, apa yang akan ia lakukan harus sesuai dengan kesukaan kekasih kecilnya itu.

Sesampainya disana, Max segera memarkirkan mobilnya di parkiran, lalu mengajak turun Sing.

"Masih agak panas, ke mall nya aja dulu yuk" Sing mengangguk, ia lalu merangkul lengan Max dan mengikuti nya masuk ke mall.

Di dalam sana isinya sama saja seperti mall pada umumnya, hanya saja yang berbeda adalah karena banyak sekali stand baju batik dan juga aksesoris khas di sana.

Keduanya sibuk memerhatikan pernak pernik tersebut, hingga Sing yang kalap ingin membeli berbagai macam barang.

Mulai dari baju yang menurutnya akan melengkapi style kekiniannya, lalu ada barang barang unik lainnya yang ia beli.

Sementara kekasih kecilnya itu sibuk memilih, Max justru sibuk mengabadikan momen itu di ponselnya. Ia memerhatikan betapa lucunya wajah excited Sing ketika melihat benda lucu, betapa tampannya lelaki itu ketika mencoba berbagai macam jenis baju, dan betapa senangnya ia dengan hal hal seperti itu.

"Maaax~~" panggil Sing pada Max yang sedang duduk di kursi dekat stand yang didatangi Sing.

"Kenapa sayaang?" Sautnya.

"Hauus, ayo beli minum!!" Ajaknya sambil menarik tangan Max.

Astaga, sungguh lucu ekspresinya sekarang.

"Waah, pacar orang kehausan sangking semangatnya" ujar Max kemudian merangkul Sing untuk pergi membeli minum.

Setelah mendapatkan minumnya, Sing sibuk mencoba minuman milik Max entah karena apa.

"Astaga, asem banget" keluhnya sesaat setelah meminum minuman Max.

"Hahaha!!" Tawa Max.

"Namanya juga iced lemonade Harit ku sayang, masa manis sih. Kan yang manis itu pacarnya Max" jawab Max setengah menggombal yang dihadiahi pukulan kecil di dada oleh Sing.

"Gombal ih. Lagian Max senengnya yang asem asem, kali kali kek nih kayak punya Harit kan manis" ujarnya lalu menunjukkan minuman miliknya yamg berupa boba brown sugar.

"Kan udah sering, mau yang beda dulu dong. Lagian minuman punya Harit itu gak semanis punya Harit yang ini" ucap Max lalu mengecup sekilas bibir Sing.

"Ih Max!! Lagi di tempat rame juga ih, diliatin kan" protesnya. Max hanya tertawa lalu kembali merangkul Sing sepanjang perjalanan.

Ketika cuaca sudah tidak panas lagi, keduanya memutuskan untuk berkeliling di jalanan malioboro untuk menemukan tempat tempat unik.

Mulai dari mencoba bakpia kukus yang sedang trend itu, hingga menaiki becak dan mengikuti trip hingga ke keraton.

Tanpa sadar karena terlalu asik menghabiskan waktu berdua, kini jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan saat ini Max sibuk mengurus Sing yang sudah mengantuk berat itu.

Ia kelelahan.

Jadi setelah memasukkan barang belanjaan di bagasi, Max segera membawa Sing yang masih di gendongannya untuk masuk ke mobil.

Lelaki kecilnya itu benar benar kelelahan. Jadi Max hanya tersenyum kecil dan kemudian memasuki mobilnya.

Membawa pulang calon istri tercintanya itu.

Ia berencana akan membawa Sing ke kantor cabang ayahnya yang ada di sana besok, untuk mengenalkan nya pada para pekerja di kantor itu agar mengetahui bahwa Harit Cheewagaroon ini akan menjadi Harit Brasier beberapa bulan lagi.

"Harit ngantuk banget?" Tanya Max sambil membaringkan Sing yang sudah selesai mandi itu di kasur.

"Iyaa, ayo Max bobo" ajaknya sambil menarik baju Max walau sedang terpejam.

"Iyaa bentar Max cek email dulu ya" Max kemudian naik ke kasur dan menarik selimut untuk dirinya dan Sing, lalu segera mengambil tab nya.

Ia lalu membuka satu persatu email dan membalasnya, kebanyakan dari mitra organisasi dormitory dan juga ATRI.

Ah, ia jadi teringat teman temannya yang di ATRI. Mereka berpisah sejak pembagian jurusan beberapa bulan yang lalu, jadi ia ingin tahu kabar mereka.

Akhirnya dengan perlahan ia bangkit dari kasur, lalu pergi ke sofa di samping kasur.

"Halo brat"

"Woe capt, apakabar?"

"Baek aja gue, lu gimana sama si siapa tu yang pernah matahin stick"

"Sekali aja si Max kaga nistain istri gue, jaat banget"

"Mueheheeh, gimana? Kapan mau knotting?"

"Ryle bilang dia mau setelah gue flight airbus"

"Lah seriusan? Lu dapet maskapai apa?"

"Gue dapet malindo, kontraknya kemaren gue ambil dua untungnya, Boeing 747-800 sama airbus 300-400"

"Berarti auto inter ya? Kemana aja lu?"

"Gue ke brunei sampe ke malaysia"

"Baguslah, berarti bentar lagi lu knotting, kan tinggal nunggu jadwal"

"Asle, yaampun gue berharap anak gue berkualitas kek emak bapaknya amin"

"Amin in pokoknya"

"Btw, lu dapet maskapai apa?"

"Gue dapet air asia, ngambil kontrak Boeing 767-800 sama airbus nya nyusul aja, gue belum berani ninggalin pacar gue"

"Wah gila, baru tau gue. Dan apa kata lu tadi? Lu punya pacar? Siapa?"

"Anak dormitory lah"

"Gila gila gila, akhirnya Max punya kecengan. Bau baunya kalo kaga berani ninggalin kek gini nih udah otw altar dong"

"Otw tenang aja, beberapa bulan lagi kok"

"Ditunggu undangannya bro. Btw gimana bentukannya pacar lu? Gue tebak yang kecil kecil imut gitu pasti, secara lu kan keker tinggi gini nih, gak cocok kalo sama yang keker juga, awoakwoakwok"

"Bangsat, bener sih apa kata lu. Pacar gue imut imut gitu, satu generasi lah sama Ryle"

"Wah, emang bener bener deh. Gasabar gue liat gimana bentukannya pacar lu"

"Ih kepo. Oh iya gue mau nanya si Kevin jadi sama siapa? Gue denger dia udah di knotting anjir, denger nikah aja kaga gue"

"Eh anjim iya, gue baru inget. Udah nikah mereka kemaren private karna papa nya suami dia anggota intel"

"Oooh, sama siapa dia nikahnya?"

"Sama Aaron Ratchumpon, dia dari smas TRAGA, gue sempet ketemu beberapa kali sih"

"Anak traga anjir? Jauh banget si Kevin mainnya"

"Emang, namanya juga Kevin, Ryle, Rock, Gon, itu mainnya kejauhan nyampe ATRI"

"Anak utara nyasar jauh ke selatan, pasti si Gon itu wak gengnya"

"Gitulah, dah gitu ketemu matenya ya di atri semua, pande banget. Cuma elu yang main aman, mate nya udah diposisikan sendiri, dah matting kan lu?"

"Udah, sukur nya dia bener mate gue. Abisnya ya brat, feromon dia tuh asli bikin gue engas se engas engasnya anjim, gue ampe takut bikin dia ngedrop pas matting anjir"

"Astaga, lu baru ngerasain sekarang. Apakabar gue yang tiap hari bangun tidur udah wangi wangi feromon Ryle, ih gak tahan gue makanya langsung gue nikahin tuh bocah sableng"

"Awokawokawok, anjir lu nekat banget"

"Ya daripada gue gasengaja knotting gimana? Ntar dia hamil pas lagi ujian kan gak asik ceritanya bro"

"Iya juga ya, pinter dah lu"

"Woiya dong, dan lu udah tau belum kalo si Ren nemu matenya di smas NOVA?"

"Eanjir sekolah gue?? Sama siapa?"

"Entah, sedenger gue namanya Jeje jeje siapa gitu"

"SERIUSAN LU?" Kaget Max, ia bahkan membuat kekasihnya itu menggeliat kecil dan ia segera mengelus kepalanya pelan.

"Iyee, lu kenal?"

"Anak dormitory anjiiir, geng gue itu. Yaampon bedosa banget si jeje kaga ngasi tau gue kalo mate nya si Ren anjim"

"Wah asli? Ren harus konfirmasi nih, kalo kaga ngamuk kan lu?"

"Real, gue kesel lah anjir kok pada gak ngasih tau"

"Dan double kill nya lagi, si Loen udah di knotting sama capt victor!!"

"Astaga naga, gue bisa sakit jantung lama lama. Seriusan? Beta sama Alpha dong?"

"Iyaa, dan itu udah lama si. Mungkin udah hamil 3 bulanan si Loen"

"Maennya emang kaga jauh si Loen, tapi bikin orang jantungan aja. Tiba tiba mate nya capten senior pula"

"Bah, gila. Temen temen gang 18 absurd semua isinya"

"Iya asli no kaleng kaleng" jawab Max. Tetapi ia terkejut ketika Sing memanggilnya pelan.

"Sayaaang~~ kok belum bobo sih?" Tanya Sing sambil memegang tangan Max.

"Iya sayang ini lagi telponan sama Jack, Harit bobo lagi aja" ujar Max sambil mendekati nya.

Percakapan itu didengar oleh Jack, maka dari itu ia tertawa kecil mendengar cara bicara Max yang selembut itu pada kekasihnya.

"Nape lu ketawa?"

"Wkwk!! Lembut banget capten Max sama pacarnya. Giliran sama gang 18 ae udah kek serigala on period"

"Sini lu gue santet pake plushie nya Ryle"

"Aih gak asik"

"Dah ah gue mo kelonin pacar gue, bay"

"Astaga, Ryle ayok kita kelonan jugaa!!"

"Gak!! Aku lagi nonton drama!!"

Max hanya tertawa kecil, lalu mematikan sambungan teleponnya. Ia lalu menaiki kasur lagi dan menarik tubuh Sing ke pelukannya.

"Hmm~" gumam Sing sambil mencari kenyamanan di posisinya.

Max ikut memejamkan matanya, ia sudah terlalu pusing dan kaget dengan segudang berita yang diberikan jack padanya barusan.

_________________________________________


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C25
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login