Maya melaju cepat bersama Felicia menuju ke sebuah rumah sakit baru yang berada di batas kota. Dia memang sudah mengetahui jika ada sebuah rumah sakit yang beberapa waktu lalu baru buka.
Begitu sampai di depan lobby rumah sakit, Maya memanggil seorang perawat untuk membantu Felicia turun dari mobil. Dengan sebuah kursi roda, perawat itu membawa Felicia menuju ke IGD. Beberapa dokter langsung memeriksa keadaan dari sahabat Maya itu.
"Bagaimana kondisi teman saya, Dok?" tanya Maya pada seorang dokter yang kebetulan baru saja selesai memeriksa kondisi Felicia.
"Kondisi kakinya kurang begitu baik. Kita harus melakukan Rontgen untuk memastikan kondisi pasien. Apakah wali pasien tidak ada di sini?" Dokter itu bisa menebak jika mereka berdua hanyalah teman sekolahnya saja. Terlalu jelas dari seragam yang sedang dipakainya.
Seketika itu juga, Maya langsung memandang sahabatnya. Dia pun mengharapkan Felicia dengan perasaan sedih dan juga tak rela melihat keadaannya.