Aku hanya bisa mengangguk.
Aku menarik napas dalam-dalam yang tersangkut di tenggorokanku saat dia mendorong dirinya ke dalam diriku. Rasanya menyengat ketika tubuhku mencoba menolaknya, tetapi dia mendorong melewati perlawananku, membuat pantatku berkontraksi dan menghisap sepenuhnya.
"Apakah ini terasa oke?"
Aku memaksakan nafas berat keluar dari bibir yang terkatup, lalu mengangkat tanganku. "Berhenti. Beri gua jeda sebentar."
Dia mencondongkan tubuh ke depan, kemaluannya bergerak-gerak di dalam diriku, dan menelusuri bibirku dengan jarinya. "Gua akan melakukan sepelan yang Lu butuhkan."
Aku mengangkat kepalaku, lalu mendorong Rain kembali ke lututnya sehingga aku bisa melihat apa yang dia lakukan pada tubuhku. Penisku mulai membengkak saat melihatnya memasuki pantatku dan aku fokus pada rasa sensasi di pantatku.
"Minggir," kataku dengan rengekan yang membosankan.
hai teman-teman, semoga terus menikmati cerita Radit dan Rain. Jangan lupa menambahkan ke koleksi dan berikan review.
Terima Kasih....