Secara langsung gua bisa melihat saat alkohol mulai menguap dari mulut Radit. Tangannya berhenti gemetar dan napasnya yang tidak teratur berubah menjadi desahan yang sangat dalam.
"Apakah Lu siap memberi tahukan kepada kami apa yang terjadi?" Alex bertanya, meletakkan tangannya yang terlihat sangat khawatir di bahu Radit.
"Orang-orang bilang….., um….., Mereka bilang Angel pergi membawa koper dan meninggalkan rumah." Kata-kata itu terpecah saat meninggalkan bibirnya yang bergetar. "Saat gua meneleponnya sore ini, dia malah marah-marah pada gua tanpa gua tahu apa salah gua. Tapi saat gua sampai di rumah dia… dia…"
Dadaku terasa sangat sakit saat hatiku hancur melihatnya dalam keadaan yang sangat hancur ini, dan untuk Angel….. gua meremas lututnya sedikit lebih erat.
Hai teman-teman... Jangan lupa tambahkan ke koleksi agar tidak ketinggalan bab selanjutnya... Gift dan hadiah dari kalain akan memotivasi ku lebih giat untuk menulis...