Download App

Chapter 362: Tembakan

Dia tidak menginginkan apa-apa lagi, dia hanya ingin kakak laki-laki itu menatapnya dengan baik dan memanggilnya adik laki-lakinya.

Mengapa ibunya memilih untuk menghancurkan mimpinya saat ini?

Kenapa kejam sekali?

Nenek Toni berkata dengan cemas "Aku belum menanyakan masalah ini dengan jelas, apakah kamu tidak ingin menjadi impulsif?" Saat ini, bagaimana Toni bisa mendengarkan bujukan itu? Yang ada di benaknya adalah kakaknya ketika dia sangat ingin kembali ke jalan yang benar. Bagaimana kakaknya mengkhianatinya.

Semakin banyak dia berharap, semakin keras dia jatuh.

Hari-hari ini, dia bahkan mulai berfantasi tentang hidup berdampingan secara damai dengan Ardi, dan gambaran harmonis dari saudara, teman dan rasa hormat.

Tapi kenyataan telah memberinya pukulan paling kejam, hatinya tidak kurang dari pendarahan, dan rasa sakit itu mati rasa, dan keputusasaan lahir dari mati rasa.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C362
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login