Chapter 157: Telepon yang Tak Tersambung 

Fira memandang Danu, dan Danu memiliki ekspresi "Sebelum aku menemui kakek Arya, aku tidak tahu cerita ini begitu tragis."

Hanya butuh beberapa menit bagi Fira untuk berubah dari penuh harapan menjadi putus asa. Ekspresinya yang putus asa itu terlihat begitu jelas bagi siapapun yang melihatnya.

Melihat gadis kecil itu tampak putus asa, kakek Arya dengan cepat menepuk pundaknya "Jangan sedih, itu zaman kuno, dan sekarang ini adalah masyarakat modern dengan keterampilan medis yang canggih. Manusia bisa pergi ke bulan. Masalah apa yang tidak bisa diatasi. Bagaimana dengan itu?"

Fira tidak berbicara, masih tenggelam dalam suasana sedih.

Kakek Arya berkata lagi "Aku akan pulang dan melihat-lihat sejarah liar yang ditinggalkan oleh nenek moyangku untuk melihat apakah selir itu bisa sembuh dari penyakitnya. Gadis kecil, jangan putus asa."