Sampainya di kampus. Ashil turun dari motor dan memberikan helm yang Fathan pinjamkan untuknya. Ashil kemudian berpamitan untuk pergi, melihat hal itu Fathan dengan sigap menangkap tangannya.
"Tunggu dulu."
"Ada apa?"
Fathan menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan, ada keraguan yang terpancar jelas di sorot matanya.
"Malam minggu, kamu ada acara?" tanya Fathan penuh keraguan.
"Memangnya kenapa?"
"Aku akan mengajakmu untuk makan malam bersama."
Jantung Fathan berdebar, ia takut kalau akhirnya Ashil menolak ajakannya itu. Ia pasti akan merasa malu sekali, dan tidak berani untuk menampakkan wajahnya lagi. Ashil mengembangkan senyumnya, ia merasa malu karena telah diajak kencan oleh pria yang baru saja ia kenal.
"Hem, boleh. Kebetulan aku tidak ada rencana untuk keluar," jawab Ashil.