Keesokan harinya.
Alleta sudah siap dengan pakaian yang rapi dan tas kecil yang bergelantung indah di bahunya. Tas itu berwarna hitam dan selalu menemani Alleta ke mana pun ia pergi. Sementara itu, Fathan sudah menunggunya. Mereka akan pergi menggunakan taksi, karena Fathan tidak disediakan kendaraan oleh kedua orang tuanya. Terpaksa jika ingin pergi keluar harus memesan taksi terlebih dulu. Alleta lalu menghampiri Fathan yang sedang berada di ruang keluarga.
"Kita berangkat sekarang?" tanya Alleta.
Fathan terpaku saat melihat tampilan Alleta pagi ini. Tampak sempurna sekali, cantik dibalut oleh polesan make up yang tipis tetapi menunjukkan kalau ia adalah seorang remaja. Alleta merasa aneh karena sedari tadi Fathan tidak berhenti memandangi dirinya. Bahkan sekarang Alleta mulai memperhatikan tubuhnya, takut kalau ada yang salah dan akan membuat dirinya merasa malu.
"Kenapa? Ada yang salah sama tampilan aku."