Toushiro akhirnya terbangun, hari sudah mulai sore. Matanya masih sayup karena baru terbangun dari tidurnya. Dia perlahan memandang jendela yang berada di kiri tempat tidurnya dan dilihatnya langit mulai memancarkan senjanya berwarna oranye kemerah-merahan.
Sementara di dekatnya, ada seorang pelayan perempuan yang menunggunya sejak tadi. Pelayan itu telah merawatnya dan mengganti handuk basah yang digunakan untuk mengompres dahinya berkali-kali. Kini setelah Toushiro sadar, dan demamnya mulai turun kini dia mengambil handuk kecil itu.
Toushiro menatap pelan pelayan itu dan kemudian membangunkan tubuhnya, mengubah posisi tidurnya ke posisi duduk di tempat tidur tersebut.
"Tidur Anda nyenyak sekali." Sapa pelayan itu dengan anggunnya sembari merapikan selimut yang menutupi tubuh Toushiro kemudian membereskan handuk dan air bekas kompresnya itu.
"Ya." Jawab Toushiro singkat sambil memandang kosong bubur yang sedari tadi ditaruh di meja kecil dekat tempat tidurnya.