Download App

Chapter 304: Bulu-bulu dari Burung yang Sama akan Selalu Berkumpul Bersama

Setelah membuat Theresa setuju dengan pengaturannya, Yuuki sekarang ada di jalanan yang lumayan ramai di kota dekat sana.

Sesekali dia memang ingin merasakan pemandangan dari kota lain~

"Yuuki-sama~"

Tapi itu semua berubah semenjak seorang maid tertentu datang ke sisinya.

Bahkan remaja itu sudah merasakan beberapa mata yang menjadi tajam dengan sia-sia ketika Rita merentangkan lengan rampingnya di leher Yuuki dan semakin menekan dadanya ke punggungnya.

Yuuki jelas dapat dengan jelas merasakan kelembutan yang bulat dan penuh disana, ditambah dia juga merasakan tatapan dingin dari laki-laki di sekitarnya!

Sudut mata Yuuki hanya bisa berkedut....

Maid yang satu ini benar-benar terlalu mengambang baru-baru ini!

"Jadi, kenapa kau kesini?"

"Hei! Yuuki-sama, apakah kau pada akhirnya masih bosan dengan Rita pada akhirnya?"

Gadis dalam pakaian pelayan itu segera melepaskan diri dari tubuh Yuuki untuk menghela nafas sedih di depan mata remaja itu, bahkan riasan halus tidak bisa menyembunyikan keluhan yang jelas di wajahnya, seolah-olah dia ditinggalkan oleh suaminya setelah menikah.

Orang yang lewat memandang gadis itu dengan kasihan. Sebagai gantinya, mereka memberi Yuuki ekspresi ganas.

Melihat wanita pelayan yang semakin bermain saat dia sendirian dengannya, Yuuki akhirnya menunjukkan mata ikan yang mati disana.

"Apa? Apakah sesuatu yang baik terjadi hari ini? Atau apakah kau sudah cukup untuk mendapatkan Theresafonium?"

Theresafonium sangat jelas adalah daya Rita untuk bermain dengan Theresa ~~

Berjalan berdampingan dengan Rita, Yuuki melingkarkan lengannya di bahu Rita yang putih dan lembut. Disaat yang sama dia juga menatap lurus ke mata indah yang memancarkan kegembiraan dari waktu ke waktu disana.

Remaja itu juga samar-samar mencium sentuhan aroma mawar darinya.

"Sayangnya, Theresa-sama sedang menonton komik Houmu terbaru di ruangan pribadinya di pesawat sekarang."

Hampir terbiasa dengan keintiman Yuuki, pelayan wanita itu menatap pemuda di depannya tanpa berkedip.

Setelah ragu-ragu sejenak, senyum elegan merekah.

"Rita hanya sedikit senang melihat Yuuki-sama, itu saja loh~"

"Kalau begitu aku benar-benar merasa terhormat!"

Yuuki kemudian mengambil tangan polos Rita yang lembut, lalu meletakkannya di bibirnya dan mencium punggung tangannya dengan ringan.

Rita mengangkat tangannya yang lain dan halus untuk menopang pipinya, dan matanya yang indah mengalir dengan senyumnya yang manis.

Pemandangan disana benar-benar menjadi sesuatu yang indah, ditambah dengan munculnya sekawanan burung yang terbang di halaman awan di langit yang subur.

Angin sepoi-sepoi bertiup, meniup kelopak bunga serta daun yang berserakan di tanah, dan itu juga sedikit mengangkat rok Rita untuk memperlihatkan betis putih dan halus di bawah roknya.

Setelah melakukan itu, Yuuki berdiri kembali dan menarik tangan Rita dari kerumunan.

Dia bertanya: "Katakan saja sesuatu. Cuaca bagus seperti itu tidak bisa disia-siakan. Aku merasa harus melakukan sesuatu ketika melihatmu, ada apa?"

Melirik pelayan wanita yang elegan, Yuuki menundukkan kepalanya dan tenggelam dalam kontemplasi.

"Kalau begitu, Yuuki-sama~ apakah kamu ingin berkencan~"

Melihat bocah yang berpikir disampingnya, Rita sedikit mencondongkan tubuh ke sisinya, dan sosoknya yang tinggi dan anggun menguraikan lekuk tubuhnya yang ramping di bawah sinar matahari.

Kepenuhan dadanya hampir menyentuhnya, dan kedua bibir merahnya yang lembab membuka dan menutup dengan lembut, dan suara yang menawan dan mempesona terdengar.

"Oke? Kencan?"

Kata-kata familiar terdengar di telinganya, dan mata Yuuki bergerak ke profil Rita dengan seksama sekarang.

Disana mata remaja itu melihat rambut abu-pirang yang telah melampaui bahu, tetapi belum mencapai titik rambut panjang ke pinggang.

"Rosemary?"

"Yuuki-sama, apa yang kau katakan?" Rita memiringkan kepalanya bingung.

"Bukan apa-apa, tapi Rita, apakah kau memanjangkan rambutmu?"

"Ara? Rita senang Yuuki-sama memperhatikannya~" Rita tersenyum manis ketika menyentuh rambutnya, "Bukankah Yuuki-sama suka rambut panjang?"

".....Aku merasa tidak punya privasi dihadapanmu. Tapi tidak masalah!"

Rita yang mendengar ini langsung menyipitkan matanya sedikit dan kemudian memberinya tatapan menawan.

Dia sudah terbiasa dengan Yuuki yang sesekali mengucapkan kata-kata yang tidak bisa dijelaskan.

Rita terlihat mengangkat rambut lembut di sekitar telinganya dan menariknya ke belakang telinganya untuk memperlihatkan leher halus yang tersembunyi di bawah rambut sebahunya.

Sekejap temperamen Rita berubah, dan suaranya yang menawan menjadi serius.

"Ngomong-ngomong Yuuki-sama, barusan, Otto-sama mengirim pesan. Dia menanyakan apakah Anda ingin datang ke pusat komando Destiny yang baru sebelum pergi ke Quantum Realm, bagaimana menurut Anda?"

"Oh? Otto mengajakku?"

Dengan tangan terlipat di dadanya, Yuuki dengan nyaman berjalan sambil tersenyum bahagia.

"Yaaaa, karena seorang uskup tertentu sudah datang ke pintu secara pribadi untuk mengundangku, bagaimana mungkin aku tidak memberinya wajah?"

Yuuki mengangguk puas dengan keputusan ini: "Oke Rita, sampaikan pesanku kepadanya...."

"Aku menolak!"

Rita: "....."

"..... Dimengerti, Yuuki-sama." Rita membungkuk sopan ketika dia setuju

Tapi dalam hatinya, dia juga sedikit lega.

Dia yang sangat akrab dengan kepribadian keduanya sedikit tidak mau jika keduanya malah akan bekerja sama untuk sesuatu yang mengerikan dibawah bayang-bayang banyak orang.

Yang satu adalah pria dengan IQ tinggi yang bahkan diakui oleh 1st God Key–Void Archive yang menyimpan semua pengetahuan di Era Peradaban Lama...

Sementara yang lain adalah Herrscher of Reason dengan pengetahuan paling menyimpang di era saat ini....

Jika itu bergabung, itu bukan lagi 1+1=2, karena keberadaan keduanya adalah keganjilan umat manusia itu sendiri!

"Oh, benar!"

Anak laki-laki yang bijaksana di matanya sepertinya tiba-tiba teringat sesuatu, dan dia mengepalkan tangan kanannya dan memukul tangan kirinya.

"Ngomong-ngomong, sampaikan pada Otto untuk membawa Serenity Gem atau Tranquility Gem ketika pertemuan tiga hari lagi berlangsung. Aku punya kesepakatan di sini yang pasti akan dia setujui, jadi dia tidak perlu pergi untuk mendapatkan deposit lagi."

Setelah keheningan singkat, Rita tersenyum hangat dan membungkuk hormat, elegan tanpa kehilangan sopan santunnya.

"Ya, Yuuki-sama~"

"Bagus, waktunya kencan~"

Menjangkau dan memegang tangan kecil lembut Rita, Yuuki menariknya ke kejauhan sementara pelayan wanita itu sedikit terpana.

Tapi pada akhirnya dia hanya tersenyum dan menikmati momen istirahat ini.

.....

Keesokan harinya, hari minggu.

Yuuki yang menerima pesan dari tiga bajingan temannya langsung datang ke tempat ini.

Tapi ketika Yuuki memasukinya, pemandangan di depannya membuat matanya berkedip aneh.

Dekorasi bergaya Inggris ditempatkan di bagian dalam dinding, dan di bawah kaki adalah lantai marmer yang dipoles.

Sebuah lampu kristal yang cemerlang tergantung di kubah, dan cahayanya turun seperti tetesan air.

Bar dibangun sendiri di satu sisi, dan lukisan terkenal dunia digantung di dinding.

Ini seperti makan malam bangsawan di Eropa abad pertengahan....

"Sialan mereka....Bukankah itu mengatakan ingin berkumpul di cafe biasa....Dimananya yang biasa disini? Sial, aku merasa salah pakai baju disini."

"Hahahaha...."

Tawa itu terdengar dari depan, dan jelas itu adalah suara dari tiga temannya.

Dengan kedua tangan berada di saku celananya, dia berjalan lalu duduk di satu-satunya tempat dimana ada orang disana.

"Baiklah, kalian puas melihat ini kan? Jadi ada apa mengajakku keluar?" tanya Yuuki ketika melihat Arthur, Bikou, dan Vali.

Disaat yang sama, dia memperhatikan bahwa Bikou sedikit rendah semangatnya.

Dia menunjuk remaja itu dan menyenggol Arthur disamping: "Dan kenapa dengan orang ini?"

"Ahhh..." Arthur menaikkan sudut kacamatanya: "Dia ditolak lagi oleh Tang Xuan. Ini yang kedelapan kalinya."

"Guha!"

Bikou langsung terkapar di atas meja dengan menyedihkan.

Yuuki ingin tertawa tapi takut dosa, dan dia berkata: "Ha, Hammm....Uhuk, uhuk. Oke Bikou, jangan seperti ini. Selama kau tidak patah semangat, Tang Xuan pasti jatuh ke pelukanmu!"

"Sial! Dia tidak akan jatuh selama kau ada !!!" Bikou langsung berteriak ketika menuding Yuuki.

"Aku? Kenapa? Ahh, pelayan, bawakan aku jus strawberry."

Bikou menggertakkan giginya dan berkata, "Siapa orang yang melawan semua anggota klub basket ketika dia masih siswa baru?"

"Siapa yang tiba-tiba datang dan memberikan bantuan untuk membantunya melakukan operasi dasar basket padanya?"

"Siapa yang menjadi pusat perhatian pada saat itu, Hah ?!"

Yuuki menunjuk dirinya sendiri, "Itu aku, jadi apa?"

"[Itu aku, jadi apa?] Apa maksudmu dengan itu bangsat! Artinya, Tang Xuan punya perasaan padamu! Woooooo, kasihan adik kecilku, dia juga ingin merasakan kehangatan goa..." kata Bikou menyesal.

Yuuki, Vali, dan Arthur langsung menatapnya dengan jijik.

"Tujuanmu sendiri sudah salah, pantas gagal. Dasar mesum."

Mendengar ini, Bikou tertegun, dan langsung mencibir: "Aku tidak mau mendengar ini dari seseorang yang menyukai maid dari rumah utama Pendragon!"

"Ap–?!" Arthur yang mendengar ini langsung memerah karena malu.

Tapi Bikou tidak berhenti dan menunjuk Vali, "Dan kau! Kau sialan yang menyukai Kakak Perempuan angkatmu sendiri yang memiliki payudara dan bokong besar, dasar fetish bokong !!!"

" !!! "

Yuuki yang mendengar ini akhirnya mengatakan ini dengan mata ikan mati, "Kalian bertiga sangat mesum, sungguh, kenapa aku bisa berteman dengan kalian."

Vali: "Mari buat pembelaan dulu! Aku urutkan dari yang kukenal, Jeanne dan Janne, ada juga Gabriel, lalu dua gadis pelayan kecil Ram dan Rem. Ada juga gadis asing itu, Ana bukan? Tambahkan Kasumigaoka Utaha-senpai dan sepertinya ada seseorang senpai lain yang aku lupakan namanya. Tambahkan Mantan Ketua OSIS Otonashi Kaguya-senpai dengan Mantan Wakil Ketua OSIS Raiden Ei-Senpai."

Arthur: "Jangan lupakan Furuhashi-san, Ogata-san, Ketua Kelas Asuna, Mordred, Leah, lalu jangan lupa meski aku tidak mau mengatakannya, Euphemia. Bahkan Artoria-sensei dan Bibi Morgan..."

Bikou: "Oy oy, jangan lupakan dua gadis itu. Aine dan Grace? Lalu ada adik angkat tsundere itu, Sirin. Masih ada yang dari sekolah lain, contohnya Saegusa itu...."

Yuuki: "Iri bilang."

"Tapi jika kalian mengatakan para wanita yang dekat denganku, sebenarnya masih ada Raiden Mei, Kurumi-chan, Yurishia, Claire, lalu gadis-gadis junior di sekolah seperti Rias, Akeno, Sona, Nogizaka....Ada juga gadis-gadis di Kekaisaran Vatlantis seperti Landred, Zelshione, Gravel dan Aldea. Ditambah para anggota dari "Vatlantis Imperial Guards".......Um, siapa lagi ya?"

"...FUCK!" x3


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C304
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login