Bian menuju kantor setelah pulang dari rumah nenek Jackran. Saat ini Bian masih memikirkan apa yang dikatakan Jackran kepadanya tadi, Bian melihat Jackran tadi untuk pertama kalinya seperti itu, di dalam mata Jackran terlihat keputusasaan, Bian menimang, berandai-andai jika dia yang berada diposisi Jackran, apakah dia akan melakukan hal yang sama, kenapa saat ini justru mereka semakin menjauh, di saat Jackran sudah berbalik menuju kearahnya justru Bian yang berbalik meninggalkan Jackran, bukankah ini yang diinginkannya dulu, bagaimana susahnya ia bertahan menghadapi Jackran.
Saat Bian tengah melamun di meja kerjanya, Bara datang menghampiri Bian, Bara mengetuk meja Bian hingga Bian tersadar dari lamunannya, Bian mendongak menatap Bara,
"Kenapa malah bengong," ucap Bara, Bian hanya tersenyum mendengar jawaban Bara,
"Bisa bicara sebentar?" tanya Bara kemudian, Bian mengangguk dan mengikuti langkah Bara.
Kenapa saat ini justru mereka semakin menjauh, di saat Jackran sudah berbalik menuju kearahnya justru Bian yang berbalik meninggalkan Jackran, bukankah ini yang diinginkannya dulu, bagaimana susahnya ia bertahan menghadapi Jackran.
Mengukir Namaku di Hatimu