"Kuharap tidak ada yang bertengkar di dalam sana," bisik Luci, sementara matanya masih mengawasi kedatangan Spider dan juga Evan yang mendekat bagaikan dua pahlawan yang sedang berseteru.
Lalu kedua lelaki itu sudah duduk di tempat masing-masing, dengan wajah yang masih sama ketusnya. Walaupun kerjasama sudah dibentuk, tidak menyurutkan rasa persaingan di dalam hati masing-masing dalam upaya untuk memperebutkan hati Luci.
"Jadi kalian membicarakan apa?" tanya Luci dengan wajah yang riang gembira. Gadis itu menyeruput jus buah miliknya dengan nikmat. Kelegaan juga terpancar di wajah gadis itu apalagi setelah dia bisa berkata jujur kepada Spider. Entah kenapa Luci selalu merasa bersalah jika menyembunyikan satu hal kecil pun dari lelaki kekar itu.
"Bukan apa-apa." Evan yang menjawab pertanyaan dari Luci.
"Hanya beberapa hal kecil saja." Spider terlihat menambahkan.