Luci mengetahui ada hal buruk yang sedang dibawa bersama kedatangan Evan saat ini. "Kabar buruk?" tebak gadis itu dengan pura-pura meringis.
Evan menempatkan dirinya tepat di samping Luci, sama seperti saat dia berada di tempat itu beberapa menit yang lalu. "Yeah, soal pengintai itu." Evan ingin sekali merokok saat ini, demi melampiaskan stress yang memenuhi kepalanya.
"Kenapa memang? Mereka dari pihak Clara?" Tebakan Luci kini meleset dan membuat Evan menggelengkan kepala.
"Kau ingat mafia yang membunuh kakekku?" tanya Evan yang awalnya sangat ragu untuk membahas hal itu kembali bersama Luci. Baginya, Luci tidak boleh diberi konsumsi hal-hal mengerikan seperti itu. Bagi Evan, Luci hanya boleh melihat dunianya yang indah tanpa cela. Karena dengan begitu Luci akan secara antusias mau hidup bersamanya. Pemikiran dangkal yang tidak memiliki dasar sama sekali, karena Luci tidak pernah ingin hidup bersama CEO itu selain dalam konteks pekerjaan, untuk saat ini.