BUGH! BUGH! BUGH!
Pada akhirnya Luci memukuli dada Evan sebagai bentuk dari pertahanan gadis itu untuk melawan keegoisan Evan yang masih bersikukuh menginginkan latihan ciuman bibir demi mengelabuhi Nyonya Besar pada pertemuan besok malam.
Evan mengerang dengan nyaring karena memang kekuatan dan juga tenaga Luci tidak bisa dianggap remeh begitu saja. "Argh! Argh! Kenapa kau memukulku? Cukup?" dengkingnya yang saat ini masih memeluk tubuh Luci agar gadis itu tidak beranjak pergi dan meninggalkannya.
"Kau yang memintanya! Kau yang mulai duluan!" jerit Luci yang tak mau berhenti untuk memukuli dada Evan. Gadis itu menggeliat dan hampir berdiri lagi namun Evan selalu saja memiliki celah unggul untuk menarik Lucid an membuatnya jatuh lagi di dalam pelukan Evan.
"Hentikan! Hentikan! Argh!" Evan semakin mengeratkan pelukannya. Tujuannya hanya satu yakni membuat Luci lemah tak berdaya sehingga gadis itu nantinya berhenti untuk memukuli Evan.