Seperti biasa, untuk beberapa detik Luci pun terhanyut dan tidak sadar soal ciuman itu. Tapi setelah beberapa menit kemudian gadis itu pun baru menyadarinya.
'Kenapa dia malah mencium betulan?' batin gadis itu sembari mendorong tubuh Evan untuk menjauh.
Evan juga terlalu terlena. CEO itu terlalu menikmati bibirnya yang menempel pada bibir Luci. Dan pada saat itu Evan seperti menyerahkan diri secara seutuhnya pada dunia mereka, hanya dunia mereka berdua. Sampai Evan tidak menyadari bahwa Luci sudah mendorongnya menjauh.
Tubuh Evan terhentak mundur beberapa langkah ketika tangan Luci mendorongnya untuk menjauh. Setelah itu bisa-bisanya Evan masih memejamkan matanya dengan lembut dan dengan bibir manyun, membentuk gerakan mencium.
'Dia sedang gila ya?' batin Luci lagi. Matanya memandang geli pada Evan yang terlihat masih ingin menyosor kepadanya.