Chapter 182: Tanpa nama

Ketika Lucas turun dari kamarnya, di meja makan sudah ada sang nenek dan juga tantenya.

Ia pun mengambil duduk di kursi yang biasa dia tempati. Seorang pelayan laki-laki datang untuk melayani Lucas pagi itu. Tanpa banyak bicara seperti biasanya, pria itu menyelesaikan sarapannya dalam keheningan. Sedangkan di sisi lain, kedua wanita di sebelahnya sibuk membicarakan pesat yang sebentar lagi akan di gelar.

Samantha mengambil kain berbahan lembut dan mengelap sudut mulutnya dengan kain itu. Setelah dia selesai dengan sarapan paginya, ia pun berpaling demi berbicara pada Lucas, ia berkata, "Pukul berapa tadi malam kau pulang, Lucas? Kenapa nenek tidak dengar."

Tanpa mengangkat kepalanya, Lucas menjawab, "Tengah malam. Pukul satu malam aku tiba di rumah."

"Apa kau pergi ke bar dan minum-minum di sana?" Tanya Samantha dengan alis mengernyit pertanda tak suka.