"Selamat ya, elo akhirnya udah jadi istri Nathan," kata Silvi. Dia bertemu dengan Dinda, mereka saling hadap-hadapan. Sementara Nathan tampak masih sibuk mengurus beberapa administrasinya.
Dinda tampak mengulum senyum, kemudian dia mengangguk. Lalu dia memandang Silvi lagi dengan tatapan hangatnya.
"Maaf ya, Kak, kalau kemarin gue lari pas elo sapa. Gue bener-bener—"
"Gue ngerti kok…," sela Silvi. Dia tersenyum, menggenggam tangan Dinda. Sebuah kejadian yang akan sangat jarang terjadi dalam hidup Dinda. Jika Silvi yang dulu sejahat itu kepadanya, bisa barubah sebaik ini. "Gue tahu apa yang elo alami kemarin bener-bener sangat sulit. Bahkan gue aja yang mungkin ada di posisi elo pasti nggak akan pernah bisa sanggup ngejalanin ini semua. Tapi elo berhasil ngelewatin semua ini. ini adalah hal yang sangat luar biasa, Din. Selamat, dan maafin gue ya?"