Malam ini, Siska sengaja tidur dengan Dinda. Karena dia merasa harus berada di samping putrinya saat putrinya dalam keadaan syok seperti ini. Tangannya, terus mengelus punggung putrinya yang kini kepalanya tampak ditaruh oleh lengannya. Kemudian puncak kepala putrinya selalu dikecup dengan begitu sayang.
"Sayang, semuanya akan baik-baik saja. Ada Mama, ada Papa dan ada Nathan. Kami akan ada buat kamu, Sayang. Papa juga udah bikin laporan ke polisi. Pasti pelakunya itu akan tertangkap. Nggak akan lama, percaya ama Mama, ya," kata Siska mencoba untuk menenangkan hati putrinya. Dinda pun tampak menganggukkan kepalanya dengan pelan. Kemudian, dia menghela napas panjang.