Siang ini Dinda tampak sibuk di kamar mandi, seragamnya terkena tinta dan dia harus segera membersihkannya meski dia sendiri yakin kalau noda ini tidak akan pernah bersih. Dinda tampak menghela napas panjang, kemudian dia melirik pada cermin yang ada di depannya, bahkan ujung hidungnya pun kena tinta juga, ini benar-benar karena Selly. Coba saja sahabatnya itu tidak pakai sebuah atraksi segala. Sudah dibilang ujung penanya tidak perlu dicabut dan tempat tintanya tidak perlu ditiup tapi ngeyel. Hanya karena mitosnya kalau tempat tintanya ditiup maka bulpoinya bisa dibuat menulis lagi. Padahal jelas-jelas di kotak pensil ada bnayak bulpoin. Tapi tetap saja, Selly bersikukuh karena bulpoin itu adalah bulpoin kesayangannya. Dari cowok yang dia taksir selama ini. meski agaknya Dinda juga penasaran, siapa gerangan cowok yang ditaksir oleh Selly.