Dimas langsung terkesiap, setelah dia menghela napas panjang dia langsung berlari berusaha untuk merebut bola dari tangan Nathan. Sementara kedua sahabatnya itu hanya bisa saling pandang, melihat ekspresi terkejut dari Dimas adalah hal yang sangat aneh, terlebih mereka tahu siapa Dimas. Seperti apa pun keadaannya, terlebih sekarang mereka dalam posisi unggul, sangat tidak mungkin sekali kalau sampai Dimas memasang ekspresi seperti itu. Terkejut, seperti melihat hantu yang sangat menyeramkan di dunia ini.
"Nathan abis ngomong apa ya? Bukannya Bos yang seharusnya tampak percaya diri buat mukul mundur Nathan. Ini gimana ceritanya malah bos yang ekspresinya jadi nyeremin gitu sih?" gumam cowok berkepala pelontos itu.
"Udah ah, fokus ama pertandingan. Kita bahas ini nanti,"