Suasana kini menjadi sangat ricuh dan ramai. Niat awal Dinda untuk mengambil ponsel Nathan dan memarai cowoknya itu, malah berubah menjadi rasa cemas yang luar biasa. Dia kini berlari mendekati Opan. Yang tampak meringis kesakitan. Sementara sang pelatih, tampak sedang memberikan pertolongan pertama kepada Opan.
"Elo nggak apa-apa kan, Pan? Serius nggak luka lo?" tanya Dinda. Setelah dia duduk di samping Opan yang telah mendapatkan pertolongan pertama.