"Apa yang dikatakan oleh kedua Bapak satpam ini beneran kok, Ben. Yang elo liat itu manusia. Bukan setan," jelas Nathan yang baru saja tiba di klinik itu.
Mendengar hal itu, Benny tampaknya kebingungan luar biasa. Dia melihat Nathan, Dinda, dan Regar dengan mimik wajah yang bingung luar biasa.
"Jadi… jadi maksud lo sosok cewek yang gue dan Regar liat di lantai tiga gedung Fakultas Teknik yang lama itu bukan hantu, tapi seorang mahasiswa yang besar kemungkinan jika mahasiswa tersebut adalah salah satu anak yang ikut teater begitu?" tanya Benny mencoba untuk memperjelas semuanya. Karena pikirannya benar-benar sangat bingung sekarang. Antara percaya dan tidak, dan yang lebih dari itu semua adalah, rasa malu Benny yang membuncah sekarang. "Anjing!" sentak Benny, dia kemudian mengacak rambutnya frustasi. "Malu banget gue sumpah! Jadi ceritanya, gue itu ketakutan, sampai ngompol di celana, sampai pingsan itu karena manusia? Karena manusia?!" histeris Benny.