Karena mendengar jawaban Dinda itu, tidak ada pilihan lain bagi Nora selain mengalah. Dia sebenarnya sudah tahu dari Sasa garis besar kenapa Dinda sampai ribut dengan Nathan tadi, dan sampai Nathan di sini. Anak-anak itu memang sudah sangat keterlaluan.
"Oke deh,"
"Tapi kalau seumpama nggak selesai, kita kerjakan di rumah Nathan aja ya. Soalnya gue ama Nadya nginep di sana buat beberapa minggu ini. karena kalau harus ke kos makan waktu lumayan lama dan agak ribet sih," jelas Dinda lagi.
Nora tampak tercengang. Apa yang baru saja Dinda katakana tadi? Menyuruhnya main ke rumah Nathan? Apa itu serius? Apa benar dia bisa menginjakkan kaki di rumah seorang idola seperti Nathan Alfaro?
"Ya, gue mau!" jawab semangat Nora.