Regar hanya mendengus mendengar jawaban dari Benny itu. Pantas saja kalau dia tidak punya pacar, alias jomblo abadi. Sebenarnya, bukan tidak ada yang mau mendekat. Tapi, Bennynya saja yang tidak peka dan tidak peduli.
"Ben, gue boleh jujur ama elo nggak?" kata Regar pada akhirnya.
Benny melirik Regar sambil bergumam, pertanda dia mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.
"Sebenernya ya, Ben, elo itu enggak jelek-jelek banget," kata Regar yang berhasil membuat Benny memekik.
"Ya jelas enggaklah! Gue setingkat di bawah Yoga. Enak aja ngatain gue jelek!" dengusnya.