"Oh, Nak Niken, temannya Dinda di SMA Airlangga, ya?" tanya Nina dengan sangat sopan.
Niken pun tampak tersenyum manis, kemudian dia mengangguki ucapan dari Nina. Apa yang harus dia jawab, memang, selain mengaku jika dia teman sekelas Dinda, dari pada dia mengaku sudah kuliah, yang ada malah ibunya Dinda bertanya lebih sampai urusan di tempat kumuh ini tidak pernah selesai-selesai.
"Tante benar-benar nggak nyangka, lho. Kalau ada temannya Dinda yang mau datang ke sini. Tahu rumah Tante. Karena kan, banyak sekali orang yang bilang kalau anak-anak dari SMA Airlangga itu semuanya anak orang kaya. Jadi, Tante takut saja kalau Dinda nggak dapat teman di sana, Nak," Nina terus bercerita, membuat Niken dan Rebecca tampak saling pandang, menjawabi dengan sekenanya, kemudian tersenyum hambar. "Oh ya, ayok, Nak, masuk… masuk, di gubuk Tante," Nina mempersilakan kedua anak itu untuk masuk ke dalam rumah.