Stella menertawakan dirinya sendiri. 'Stella, mengapa kau membiarkan wajahmu pucat seperti hantu begini?'
Tidak ada yang tahu lebih baik dari dia betapa Saga membenci Dera, bahkan jika Saga sangat marah karenanya, Saga pasti tidak akan mau bertemu dengannya lagi.
Bukannya Stella belum berpikir untuk melakukan semua yang dia bisa untuk memulihkan kondisinya. Tetapi orang itu tidak akan pernah melihat Stella lagi, bahkan mungkin tidak peduli apa yang dia lakukan. Stella tidak bisa mendapatkan pengampunan Saga.
Semua ini seperti mimpi, dan mimpi indah yang telah dia susun akhirnya hilang pada saat ini.
Ketika dia terbangun dari mimpi, semuanya kembali ke titik semula.
Bahkan jika dia mengubah namanya menjadi Stella, dia tidak bisa menghapus identitasnya.
Saga tidak bisa melupakan kebenciannya, dan mereka seperti dua orang yang hanya bisa bertaruh pada orang asing yang paling mereka kenal.
Bukan tanpa penyesalan, tetapi Stella tidak lagi tahu bagaimana harus berada di sana.