"Tidak masalah. Jika nanti saya membutuhkan sebuah informasi tentang darah itu, saya akan menemui anda."
"Tunggu. Karena sudah ditakdirkan bertemu, kenapa kita tidak makan bersama?" Melihat Erza yang akan pergi, Yanti pun berkata dengan cepat.
Meskipun dia bilang jika dirinya merupakan sebuah predator kota, dia bisa sampai disini juga karena rasa dendamnya. Yanti bahkan tahu jika dia tidak bisa bertanding di depan Erza, jadi Yanti ingin berteman dengan Erza.
"Ya baiklah, tapi saya ingin mengajak seorang teman. Dia yang telah membantu saya mengurus perusahaan. Apakah boleh?" Secara natural, meja makan nanti pasti dipenuhi dengan topik bisnis. Yanti bahkan tidak tahu apa-apa tentang Erza jadi lebih baik Erza juga mengajak Widuri dan dia juga pasti ingin melihat Yanti.