"Cezar ke mana saja kau?! Jangan membuat Papa khawatir seperti Mihai!" seruan segera terdengar ketika sambungan telepon tersambung. Terdengar sekali kecemasan yang dimiliki Ioan menjadi berkali-kali lipat lebih tinggi dari tadi pagi.
Di latar belakang, terdengar juga gerutuan Viorel yang sepertinya juga cemas karena tertular papanya.
"Maaf Pa, tadi sedikit kacau jadi aku baru bisa menelepon sekarang," jawab Cezar berusaha menenangkan. Matanya melirik jam digital yang ada di atas sebuah nakas dan angka 19:00 tertera di sana membuatnya semakin merasa bersalah.
"Kacau? Apa yang terjadi?!"
'Ah … sepertinya aku salah memilih kata….' Padahal ia tidak ingin membuat Ioan lebih cemas dari ini.
"Ah … tadi ada sedikit kesalahan dalam pekerjaanku," dustanya. "Karena akhirnya aku lembur, aku memutuskan untuk menginap di rumah rekan kerjaku. Besok pagi aku akan pulang," tambahnya semakin merasa bersalah.
Halo terima kasih sudah membaca chapter ini :)
Beberapa chapter ke depan akan menceritakan mengenai Adrian. Semoga kalian bisa mencintai karakter ini juga <3