Nabila pun menyadari pergerakannya, lalu ia tersenyum manis kepadanya. Juliet merasa kebingungan, menentukan awal topik pembicaraan. Ia tak ingin dikenal sebagai seorang pria yang membosankan. Sementara itu Fajar terus menyikutnya. Dia pun melirik ke arah Fajar, dengan raut wajahnya yang kesal.
"Apa?!" Tanya Juliet, dengan raut wajahnya yang jengkel.
"Hayuk ajak ngobrol Mas Jul, jangan dianggurin." Ujarnya memberi saran, sambil menggerakkan kedua alisnya.
"Juliet." Nabila menyebut namannya.
"Iyah?"
"Bagaimana hari ini? Apa ada suatu hal yang menyenangkan?" Tanya Nabila.
"Biasa-biasa saja. Bagaimana kegiatan tekwondomu? Apa ada suatu kendala disana? Mungkin saja aku bisa memberimu saran."
"Sebelumnya maaf, kamu pernah ikutan tekwondo?"
"Iyah pernah."