"Udah!" seru Alisha. "Gak usah diliat lagi!"
Alisha berdiri di hadapan Pradita untuk menutup matanya dari pemandangan yang menyakitkan hatinya. Pradita membuang wajahnya ke samping sambil menahan air mata yang nyaris jatuh di pipinya.
"Berarti dia emang beneran jadian sama si cewek itu kan. Kenapa sih gua musti ngeliat langsung? Padahal kan masih banyak mall di Bandung. Kenapa harus ketemuan di mall yang sama?" keluh Pradita sambil berjalan menuruni tangga eskalator.
"Sabar, Dit," ujar Alisha. "Lu kan ketemuan langsung sama dia. Udah anggap aja kalo lu salah liat."
"Gua tuh gak salah liat, Al! Itu emang beneran si Bara sama ceweknya yang namanya Trian. Gua kan udah pernah liat si Trian pas di sekolah sama di studio foto. Gua tuh gak mungkin lupa sama mukanya."
"Stop," perintah Alisha sambil mengangkat tangannya. "Udah, jangan bahas itu lagi. Makin dibahas, entar lu makin sedih."
"Gua udah sedih duluan," ucap Pradita dengan suara yang bergetar. Ia pun gagal menahan tangisannya.